Andika First Travel, Berawal dari Tukang Pulsa Berakhir di Penjara

29 Agustus 2017 13:50 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anniesa dan Andika mengenakan kaos First Travel. (Foto: Instagram/@anniesahasibuan)
zoom-in-whitePerbesar
Anniesa dan Andika mengenakan kaos First Travel. (Foto: Instagram/@anniesahasibuan)
ADVERTISEMENT
Agustus 2017 mungkin menjadi bulan yang tak akan pernah dilupakan oleh bos First Travel, Andika Surachman. Di bulan ini ia harus menerima kenyataan mendekam di tahanan dan mengucapkan selamat tinggal kepada kemewahan.
ADVERTISEMENT
Andika harus gigit jari. Karier 'megah' yang baru saja ia bangun harus rontok karena ulahnya sendiri. Padahal, ia sempat disebut-sebut sebagai pebisnis ulung yang sukses setelah mengalami jatuh bangun saat meniti karier.
Segala peluhnya akhirnya berakhir sia-sia. Semua karena ia bersama istrinya menerapkan sistem yang mengandung unsur penipuan dalam mengembangkan First Travel.
Padahal beberapa tahun lalu ia memulai pekerjaan hanya seorang pegawai di sebuah minimarket. Jangankan untuk mewah-mewahan, gajinya yang ia dapat tiap bulan paling hanya bisa buat makan dan sedikit jajan.
Ia juga pernah berjualan pulsa, burger sampai seprei untuk mencari penghidupan. Namun aneka bisnis tersebut kemudian bangkrut.
ia memutuskan untuk menikah muda dengan wanita pujaannya yang kini menjadi istrinya yaitu Anniesa Desvitasari Hasibuan. Untuk membiayai keluarga barunya, Andika pindah bekerja dengan status magang di kantor Pusat Bank Bukopin.
ADVERTISEMENT
Berkat modal nekat dan usaha keras, ia kemudian sempat merasakan sukses membangun bisnis travel umrah lewat First Travel.
Semua bermula pada tahun 2009. Ia mendapatkan modal uang Rp 2 juta dari orang tua Anniesa Hasibuan untuk memulai bisnisnya.
Anniesa Hasibuan dan Andika. (Foto: Instagram/@anniesahasibuan)
zoom-in-whitePerbesar
Anniesa Hasibuan dan Andika. (Foto: Instagram/@anniesahasibuan)
Awalnya First Travel hanya memberangkatkan tak lebih dari puluhan jemaah. Sampai suatu ketika ia menerima order untuk memberangkatkan 9 jemaah. 9 jemaah tersebut adalah karyawan Bank Indonesia. Di sini titik terang kesuksesannya muncul.
BI puas dengan pelayanan dari First Travel hingga kemudian pihaknya memenangkan tender pendamping ratusan karyawan BI yang ingin ke Tanah Suci.
Sampai akhirnya ia berhasil mengantongi omzet 20 juta dollar AS dengan memberangkatkan 14.700 orang ke “tanah suci”.
ADVERTISEMENT
Dan di 2015 ini, sudah ada 35.000 orang yang akan melakukan umrah menggunakan jasa perusahaannya. Diperkirakan omzetnya tahun ini mencapai 60 juta dollar AS.
Namun ternyata, di balik kesuksesannya meraup keuntungan ada jalan pintas yang Andika ambil. Ia dinilai pihak kepolisian melakukan modus penipuan dengan menawarkan biaya umrah murah kepada jemaahnya.
Hingga akhirnya pihaknya tak bisa memberangkatkan lebih dari 35.000 jemaah. Polisi, Kementerian Agama, Otoritas Jasa Keuangan kemudian mengambil tindakan tegas.
Andika Surachman di Bareskrim Polri.  (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Andika Surachman di Bareskrim Polri. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Kemenag memang tak seberapa tegas, mereka hanya mengimbau First Travel untuk menghentikan kegiatan operasionalnya dan bertanggung jawab atas nasib puluhan ribu jemaah yang tak kunjung diberangkatkannya.
Tak lama kemudian, OJK yang memang memiliki wewenang mencabut izin perusahaan, kemudian melakukan tindak tegas. Izin First Travel kemudian dicabut pada Juli 2017.
Andika Surachman  (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Andika Surachman (Foto: Dok. Istimewa)
Hingga akhirnya Andika harus menerima takdirnya ketika polisi menciduk dirinya bersama Anniesa dan adiknya Kiki Hasibuan ke penjara pada awal Agustus lalu.
ADVERTISEMENT
Begitulah akhir kisah Andi Surachman. Dari tukang pulsa kini meringkuk di penjara.
Infografis Nilai Korupsi Anniesa Hasibuan  (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Infografis Nilai Korupsi Anniesa Hasibuan (Foto: Bagus Permadi/kumparan)