Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Malang tak dikira datangnya. Anggota TNI AD Kopka Ade Casmita lumpuh setelah disengat tawon saat bertugas.
ADVERTISEMENT
Mendengar kabar ada prajuritnya yang mendapat kemalangan, KSAD Jenderal Andika Perkasa langsung memerintahkan RSPAD Gatot Soebroto untuk memberi perawatan maksimal. Ade akhirnya dijemput di rumahnya di Subang, Jawa Barat.
Kepala RSPAD Letjen TNI dr A Budi Sulistya melakukan diskusi dengan seluruh tim dokter spesialis saraf, dan dokter fisiologi dan rehabilitasi untuk menentukan tahapan pengobatan berikutnya.
“Kita sudah melihat presentasi kasusnya pada pasien ini saya minta saran, bagaimana rencana atau tata rencana pada pasien ini yang terbaik,” kata Budi seperti dikutip dari Antara dan channel YouTube TNI AD, Kamis (25/3).
“Jadi goal perawatan kita nanti memang antara lain, satu meningkatkan quality of life pasien," kata dia.
Budi mengatakan, tim dokter akan mencari faktor-faktor risiko dan penyakit dasar yang menyebabkan Ade stroke. Dengan begitu, pencegahan bisa dilakukan
ADVERTISEMENT
"Kemudian kita persiapkan, kita berikan yang terbaik. Apa pun kita berikan yang terbaik untuk prajurit-prajurit kita,” kata Kepala RSPAD.
Disengat Tawon 4 Tahun Lalu di Kebumen
Kopka Ade Casmita disengat tawon saat mengawal latihan pasukan Arteleri Medan (Armed) di Kebumen, Jawa Tengah, 4 tahun lalu. Dia naik ke tower setinggi 70 meter untuk memasang repeater.
Tak disangka, Ade diserang 8 tawon yang menyengat sejumlah bagian tubuhnya termasuk kepalanya. Setelah itu, dia merasa ada yang aneh dengan tubuhnya hingga tak bisa bangun dari tidurnya.
Istri Ade, Rita Juwita, merasa bersyukur dengan bantuan yang diberikan KSAD Jenderal Andika Perkasa dan istri kepada suaminya.
“Perasaan saya ya, senang bapak bisa ditindaklanjuti untuk pengobatannya semoga bapak ke depannya bisa pulih lagi, bisa aktivitas lagi seperti biasa, bisa berkumpul dengan teman-temannya, bisa dinas lagi,” kata istri Kopka Ade Casmita.
ADVERTISEMENT
Pengobatan yang dilakukan pihak medis hanya bagian dari usaha untuk menyembuhkan. Tetapi hal yang paling penting semangat untuk sembuh, serta dukungan dan kasih sayang dari keluarga.
“Saya ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa beserta Ibu, Bapak Pangdam, Bapak Dandim, Bapak Danrem, saya sudah dibawa ke RSPAD untuk diobati supaya saya cepat sembuh,” ujar Kopka Ade Casmita.
Tawon Vespa Beracun
Tawon yang menyengat Kopka Ade adalah jenis Vespa affinis.. Ini merupakan jenis tawon beracun yang hidup di wilayah subtropis Asia, salah satunya Indonesia. Masyarakat Jawa menyebutnya tawon endhas.
Pada tahun 2019, tawon ini juga menyerang beberapa lokasi di Jawa Tengah. Bahkan serangan tawon ini mengakibatkan pasangan suami istri di Desa Kebandaran, Kecamatan Bodeh, Pemalang, meninggal.
ADVERTISEMENT
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memerintahkan patroli untuk mencegah bertambahnya korban.
Data yang dihimpun kumparan, serangan tawon terjadi sejak tahun 2016. Paling parah di Kabupaten Klaten yang kejadiannya mencapai 667 kasus. 10 orang di antaranya meninggal dunia.
Selanjutnya, di Pemalang terdapat 9 korban meninggal dari tahun 2018. Selain dua wilayah itu, tawon endhas juga menyerang di Kudus, Boyolali dan Sukoharjo.
Efek Tawon Vespa
Lalu apa efek racun tawon ini bagi manusia? Contoh kasus di Vietnam, dari 65 pasien korban sengatan Vespa affinis, 38 di antaranya menderita cedera ginjal akut.
Sedangkan di Sri Lanka, sengatan tawon ini bahkan menewaskan sepasang suami istri. Hasil autopsi mengungkap keduanya mengalami penumpukan cairan di jaringan pelapis paru-paru, edema paru akut, serta terdapat darah dalam urine.
ADVERTISEMENT
Tawon Vespa menjadi sangat mematikan juga dilatarbelakangi karakteristik alat sengatnya. Berbeda dengan lebah, penyengat Vespa affinis tidak memiliki duri sehingga tawon bisa menyengat berulang kali tanpa alat sengatnya tercabut.