Andika Perkasa soal Bea Cukai Segel Senjata Militer AS di Lampung: Ada Missed

24 Juli 2022 15:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Senjata hingga Apache US Army disegel Bea Cukai Lampung. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Senjata hingga Apache US Army disegel Bea Cukai Lampung. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Bea Cukai Bandar Lampung menyegel 1 kontainer berisi senjata milik Angkatan Darat Militer AS di Pelabuhan Panjang. Diduga senjata tersebut tidak tercantum pada daftar izin impor sementara yang diajukan vendor PT JT Square.
ADVERTISEMENT
Merespons hal ini, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menjelaskan, yang terjadi di Lampung merupakan kesalahpahaman di level bawah.
“Kemarin di Pelabuhan Panjang Bandar Lampung itu adalah missed, tetapi itu bukan sesuatu yang kemudian menjadi ilegal, itu yang kita klarifikasi,” kata Andika di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Minggu (24/7).
“Karena memang menjadi tugas dari perwakilan militer negara asing yang akan menjelaskan. Kita mengkonfirmasi apakah ini masuk dari perangkat material dari militer Anda, kalau iya kita buatkan approvel-nya (persetujuan),” beber Andika.
Senjata hingga Apache US Army disegel Bea Cukai Lampung. Foto: Dok. Istimewa
Ia menegaskan, proses dan mekanisme pemberian security clearance (kepastian keamanan) selalu dilakukan bahkan untuk kedatangan yang tidak terjadwal.
“Itu ada mekanisme enggak ada jadwal, enggak ada rencana pun bisa asal kita juga verifikasi kita konfirmasi. Jadi kemarin itu missed di bawah tapi di pihak mereka, tapi segera kita konfirmasi ke perwakilan militer AS dalam hal ini di kantor atase pertahanan, khususnya yaitu Office of Defence cooperation. Jadi sudah clear,” ungkap Andika.
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa menerima kunjungan kehormatan US. Chairman of The Joint Chiefs of Staff (Kepala Staf Gabungan Militer AS) Jenderal Mark A Milley di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (24/7/2022). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
Lebih jauh, Andika menerangkan, senjata-senjata itu untuk latihan gabungan yang sudah datang di pelabuhan Panjang. Alutsista yang sudah datang di antaranya, 11 helikopter termasuk 4 jenisnya heli serang (Apache), 7 Heli Black Hawk, kemudian 4 satuan penembakan untuk artileri medan roket sistem.
ADVERTISEMENT
“Kemudian 3 satuan tembakan arteleri medan, tapi canon system jadi yang kalibernya 1.05 terus datang juga misalnya 41 kendaraan darat, kemudian mereka juga ada beberapa alat berat kemudian juga trailer truck semua juga sudah tiba termasuk senjata-senjata tadi,” urai Andika.
Yang saat ini belum ada dalam daftar security clearance adalah senjata perorangan.
“Senjata yang belum masuk dalam daftar security clearance request ya permintaan security clearance itu senjata perorangan semua jumlahnya 618, sedangkan personel dari AS yang akan terlibat dalam latihan nanti total adalah sekitar 1.125,” tandas Andika.