Anggaran Kemkomdigi Dipotong 58%, Anggota Komisi I: Masih Bisa Blokir Judol?

4 Februari 2025 16:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyampaikan keterangan kepada wartawan usai rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (13/1/2025). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyampaikan keterangan kepada wartawan usai rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (13/1/2025). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid melakukan rapat bersama Komisi I DPR RI. Agenda rapat tersebut membahas anggaran dengan adanya kebijakan penyesuaian APBN.
ADVERTISEMENT
Alokasi Komdigi 2025 sebesar Rp 7,73 triliun, dipotong untuk efisiensi sebesar Rp 4,49 triliun sehingga tinggal Rp 3,23 triliun.
Anggota DPR dari Fraksi PAN, Slamet Ariyadi, mengaku prihatin dengan adanya penyesuaian tersebut karena Komdigi memiliki tugas yang berat khususnya untuk memblokir judol dan pornografi.
“Kami menyikapi sungguh sangat prihatin berkaitan dengan adanya pengurangan anggaran yang setelah efisiensi menjadi Rp 3 triliun kurang lebih. Tentunya dengan pengurangan 58 persen ini sejujurnya Komdigi memiliki tugas yang sangat berat,” kata Slamet di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/1).
“Itu yang kami sayangkan bahwa yang dicerminkan dengan besarnya tantangannya dihadapi oleh kementerian baru ini dalam menjalankan mandatnya,” lanjutnya.
Ilustrasi judi slot. Foto: Melly Meiliani/kumparan
Slamet mengaku mendapat laporan dari masyarakat bahwa ruang digital saat ini sangat mudah disusupi konten pornografi yang dapat diakses dengan mudah.
ADVERTISEMENT
Slamet lalu mencontohkan adanya aplikasi yang mempertontonkan pornografi dengan leluasa.
“Aplikasi ini sangat memprihatinkan sekali, ini logonya, jadi Bapak nanti habis Maghrib bisa tonton, ini sangat memprihatinkan. Ini mempertontonkan pornografi secara live dan disawer,” ujarnya.
Selain konten pornografi, Slamet juga mengungkapkan situs-situs judi online yang masih marak di masyarakat.