Anggaran Pembangunan 3 Fasilitas Pengolahan Sampah di DKI Dicoret dari APBD 2023

30 November 2022 16:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Progress pembangunan ITF Sunter, Jakarta Utara. Foto: Dok. Jakpro
zoom-in-whitePerbesar
Progress pembangunan ITF Sunter, Jakarta Utara. Foto: Dok. Jakpro
ADVERTISEMENT
Anggaran pembangunan Fasilitas Pengelolaan Sampah Antara (FPSA) atau Intermediate Treatment Facility (ITF) di wilayah layanan barat, timur, dan selatan, dicoret dari APBD DKI Jakarta tahun 2023.
ADVERTISEMENT
Dari 4 lokasi sesuai rencana awal, anggaran yang disetujui hanya untuk membangun ITF Sunter saja.
“Kami ada 3 kriteria (alokasi anggaran), pertama kecukupan administrasi, kecukupan dokumen, ketiga visibilitas untuk diserap di tahun berjalan 2023. Dari pertimbangan itu akhirnya yang 3 lokasi (ITF) di drop,” kata Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Ismail, kepada wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (30/11).
Dalam rincian alokasi suntikan modal, Jakpro sebagai penanggung jawab pembangunan ITF Sunter menerima PMD sebesar Rp 577 miliar.
Adapun alasan dewan akhirnya masih menyetujui alokasi anggaran untuk ITF Sunter karena PLN sudah menyetujui kerja sama jual beli listrik hasil pengelolaan ITF Sunter.
“Outcome dari ITF ini kan listrik, kan ini harus dipastikan ada yang beli dalam hal ini kan PLN. Nah kalau PJBL (Perjanjian Jual Beli Listrik)nya belum clear, belum ada kejelasan, ini sulit untuk disetujui. Itu yang di 3 ITF lain,” tutur politikus partai PKS itu.
Pencanangan pembangunan ITF Sunter Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Pembangunan ITF di Jakarta memang cukup berliku. Sudah sempat dilakukan groundbreaking pada 20 Desember 2018, pembangunannya tak menunjukkan progres yang signifikan.
ADVERTISEMENT
Terlebih, pada akhir 2019 dan masuk ke 2020 pandemi corona melanda. Anggaran harus dialihkan ke pos lainnya. Sebab, pembangunan ITF Sunter bisa menelan biaya Rp 4 triliun.