Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Anggoro Menyusul Gayus Tambunan Cicipi Keamanan Maksimum Gunung Sindur
6 Februari 2017 14:24 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT

Anggoro Widjojo sudah dipindahkan dari Lapas khusus koruptor di Sukamiskin Bandung ke Gunung Sindur, Bogor. Dini hari tadi, Anggoro diangkut dari Bandung ke Bogor. Pengawalan ketat dilakukan.
ADVERTISEMENT
Anggoro dulu pernah buron karena kasus proyek SKRT di Kemenhut. Tapi jejak langkahnya akhirnya terhenti, Anggoro diciduk KPK dan diseret ke pengadilan. Pada 2014 lalu dia divonis hakim 5 tahun penjara.
Anggoro kini berpindah jadi warga Lapas Gunung Sindur Kabupaten Bogor. Lembaga Pemasyarakatan dengan daya tampung sekitar 1.300 narapidana itu saat ini dihuni mayoritas narapidana dari kasus narkoba.
Anggoro bukanlah nama pertama narapidana dari kasus tindak pidana korupsi yang merasakan dinginnya jeruji besi Lapas Gunung Sindur. Ada Gayus Tambunan yang sudah lebih dahulu menjadi warga binaan di Lapas yang berlokasi di Kabupaten Bogor. Blok A dengan tingkat keamanan maksimum akan menjadi rumah selanjutnya Anggoro di Lapas Gunung Sindur ini. Sama seperti Anggoro, Gayus dulu juga dipindahkan karena 'keistimewaan' di Lapas Sukamiskin.
ADVERTISEMENT
Dengan tingkat keamanan berlapis serta sistem satu pintu di Lapas Gunung Sinduru, diyakini tindak tanduk napi selama di Lapas dapat diawasi dengan baik. Tetapi satu kendala juga dihadapi Lapas Gunung Sindur, jumlah SDM-nya terbatas.

Menurut keterangan dari Kalapas Gunung Sindur Mujiarto, sebelum fajar menyingsing tepatnya pada pukul 05.00 WIB, mobil tahanan dari Lapas Sukamiskin yang membawa Anggoro tiba di Lapas Gunung Sindur. Sekitar 6 anggota dari Lapas Sukamiskin mendampingi kepindahan Anggoro yang tidak tercium oleh media itu.
Mujiarto mengatakan napi yang dipindahkan belum tentu karena ada masalah. Kepindahan narapidana dari satu lapas ke lapas lain disebutkan karena dipengaruhi dua faktor, soal pembinaan dan keamanan. Pembinaan dalam arti jika narapidana membutuhkan pembinaan khusus yang tidak didapatkan di tempat sebelumnya. Serta faktor keamanan yang dimaksudkan ialah memberikan keamanan lebih bagi narapidana dari ancaman narapidana lainnya yang mungkin di luar sana memiliki masalah pribadi sebelumnya dengan Anggoro, menjadi alasan dibalik kepindahan.
ADVERTISEMENT
Lapas Gunung Sindur yang sampai saat ini juga menjadi rumah pesakitan bagi beberapa narapidana semisal Gayus Tambunan dan Abu Bakar Baasyir, diklaim tak akan mengulangi kesalahan yang sempat terjadi Lapas Sukamiskin, yang memberikan akses penuh bagi Anggoro untuk dapat keluar dan masuk Lapas sesuai dengan keinginannya.

Mujiarto menjamain Lapas Gunung Sindur telah memberikan perlakuan bagi seluruh narapidana tanpa pandang bulu, apalagi alasan uang.
Lapas sebaiknya menjadi sarana atau fasilitas yang tepat bagi para penegak hukum untuk setidaknya menghadirkan efek jera bagi narapidana. Hidup di dalam Lapas seharusnya dapat dijadikan sentilan bagi para pelanggar hukum itu untuk tidak mengulangi apa yang telah mereka lakukan sebelumnya. Tapi kengerian Lembaga Pemasyarakatan tersebut seolah luntur dengan fakta yang didapatkan di lapangan, 'ada uang ada fasilitas'.
ADVERTISEMENT
"Awasi dan pantau kinerja kami, kami bukan robot kami hanyalah manusia biasa, jika ada hal yang kami lakukan dan tidak sesuai dengan apa yang ada silahkan tegur kami," ungkap Mujianto.