Anggota DPR Golkar: Kepala BRIN Sebaiknya Profesional, Jangan Politisi

21 April 2021 16:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin bersiap memimpin rapat kabinet terbatas di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/12/2019). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin bersiap memimpin rapat kabinet terbatas di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/12/2019). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Siapa sosok yang dipilih Presiden Jokowi sebagai Kepala BRIN masih menjadi teka-teki. BRIN kini menjadi badan yang berdiri sendiri usai Kemenristek dilebur dengan Kemdikbud.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi VII DPR Ridwan Hisjam mengatakan sebaiknya Kepala BRIN berasal dari kalangan profesional bukan seorang politisi.
"Kalau saya lihat, BRIN itu sebaiknya diambil orang yang profesional di bidang riset dan inovasi, jadi bukan politisi," kata Ridwan, Rabu (21/4).
Menurut Ridwan, tokoh profesional sebagai kandidat kepala BRIN dapat berasal dari perguruan tinggi, akademisi hingga Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) seperti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan LIPI.
"Nominasinya saya kira sudah banyak, bisa juga dari perguruan tinggi, akademisi juga bisa. Dari LPNK, ada 6 kan, yang selama ini bergerak di bidang riset teknologi dan inovasi yaitu BPPT, LIPI. Itu semuanya bisa nominasi dari situ," ujarnya.
Ilustrasi teknologi makanan. Foto: Shutterstock
Ridwan pun mencontohkan BJ Habibie yang merupakan Kepala BPPT dan berhasil menjabat sebagai seorang menteri. BJ Habibie diketahui sempat menjabat sebagai Menristek di era Presiden Soeharto.
ADVERTISEMENT
Politikus Golkar itu menambahkan, Kepala BRIN harus sosok yang mampu mengembangkan riset dan inovasi. Sebab, menurutnya, selama ini inovasi Indonesia masih kurang maksimal.
"Profesional yang bisa kembangkan riset dan inovasi. Karena banyak juga orang pintar riset tapi tidak bisa berinovasi. Kita ini kan inovasi kita kurang, enggak berani gitu," ucap dia.
Dia mencontohkan China yang berani berinovasi di dalam negeri. Ridwan berharap Indonesia mampu melampaui China.
"Kaya China berani itu dia riset diambil, dipelajari dari barat. Habis itu, dia inovasi menjadi sesuatu yang malah lebih laku daripada jiplakannya yang asli itu. Itu gaya-gaya China dan Korea. Itu Indonesia harus bisa lebih dari itu," tandas Ridwan.