Anggota DPR PAN Sebut Kepala BRIN Seperti Doddy Sudrajat: Jangan Buat Konyol

12 Januari 2022 14:47 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, (BRIN), Laksana Tri Handoko. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, (BRIN), Laksana Tri Handoko. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Integrasi Eijkman ke BRIN disayangkan banyak pihak. Banyak pihak yang menilai peleburan ini akan berdampak negatif pada nasib penelitian di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi VII DPR Fraksi PAN, Andi Yuliani Paris, bahkan menyoroti pernyataan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di media terkait Eijkman. Menurut dia, pernyataan Handoko di media akan menambah peliknya persoalan integrasi Eijkman ke BRIN.
Bahkan, Andi menyebut Handoko mirip dengan Doddy Sudrajat, ayah mendiang Vannesa Angel.
"Tolong Bapak tidak usah berpelik. Saya ini mengingatkan, Bapak seperti Doddy Sudrajat, bapaknya Vannesa Angel. Kenapa? Bapak tidak usah mengatakan sisi gelap dari Lembaga Eijkman. Bagaimana kalau kita, orang lain juga membongkar sisi gelap dari Pak Handoko atau BRIN? Jadi janganlah, Pak," kata Andi dalam RDP Komisi VII dengan BRIN dan PT Bio Farma, Rabu (12/1).
Andi menyoroti pernyataan Laksana yang menyebut penelitian Eijkman selama 50 tahun tidak ada hasilnya. Ia pun balik mempertanyakan apa yang dilakukan Laksana ketika menjabat sebagai Ketua LIPI.
ADVERTISEMENT
"Belum lagi statement Bapak [Eijkman] 50 tahun peneliti tidak ada hasilnya. Selama ini Bapak jadi Kepala LIPI ngapain aja?" tanyanya.
"Jadi enggak usah bikin statement yang justru membuat nama Bapak sendiri yang terpuruk, konyol seperti Doddy Sudrajat, bapaknya Vannesa Angel," lanjutnya.
Andi juga meminta Handoko berhenti memberikan komentar yang negatif terhadap para eks peneliti Eijkman.
"Selama menunggu rapat dengan Eijkman, Bapak setop memberikan komentar yang negatif-negatif terhadap anak buah dan mantan anak buah Bapak sendiri," pungkasnya.
RDP Komisi VII dengan BRIN dan PT Bio Farma diputuskan ditunda dan digelar kembali pada Senin (18/1) mendatang. Rapat ditunda karena anggota Komisi VII meminta eks Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Profesor Amin Soebandrio, juga dihadirkan dalam rapat.
ADVERTISEMENT