Anggota DPR PDIP Duga Ada Masalah Pribadi dalam Kasus Tewasnya Brigadir Yosua

15 Juli 2022 12:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2022). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2022). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polisi tembak polisi yang terjadi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo terus menjadi perbincangan. Publik menilai ada sejumlah kejanggalan yang harus diusut tuntas Polri.
ADVERTISEMENT
Anggota DPR Fraksi PDIP Junimart Girsang sependapat masih banyak misteri dalam kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
“Latar belakang tewasnya Brigadir Pol. N. Yosua Hutabarat harus diusut tuntas karena penuh misteri. Ini masalah nyawa dan nama baik institusi Polri dan keluarga besar almarhum N.Y Hutabarat,” kata Junimart, Jumat (15/7).
Junimart berpandangan keterangan Humas Polri terlalu cepat menyimpulkan kejadian itu dengan dasar pelecehan.
“Pelecehan seksual kah atau pelecehan verbal? Ini harus clear. Beritanya menodongkan pistol, mestinya pengancaman, dong, bukan pelecehan. Objektivitas Polri diuji dalam pengungkapan kasus ini,” ungkap Junimart.
“Sesama Polisi saling tembak tanpa alasan yang rasional bisa diterima umum. Apakah sesederhana itu masalahnya sehingga terjadi saling menembak? Apakah Bharada E dalam posisi overmacht atau noodwer?” tutur Junimart.
ADVERTISEMENT
Overmacht adalah daya paksa dalam KUHP, sementara Noodwer merupakan suatu tindakan kriminal yang dilakukan seseorang dalam upayanya untuk melakukan suatu pembelaan diri dari ancaman.
Lebih lanjut, Junimart menduga ada motif lain dalam kasus di rumah Irjen Sambo. Salah satunya masalah pribadi.
“Saya menduga ada sesuatu yang sifatnya sangat pribadi dibalik kejadian ini, something wrong lah. Kabareskrim pasti mampu mengungkap ini secara transparan dengan melibatkan ahli balistik, psikolog, dan mencermati sesungguhnya rumah tempat kejadian tersebut peruntukannya untuk apa?” pungkas Junimart.
Keluarga Brigadir Yosua menunjukkan foto kedekatan dengan Irjen Ferdy Sambo. Foto: Facebook/Rohani Simanjuntak
Kasus baku tembak ini melibatkan Brigadir Yosua dan Bharada E. Brigadir Yosua merupakan anggota Polri yang ditugaskan sebagai sopir istri Irjen Ferdy Sambo. Sedangkan Bharada E adalah anggota Polri yang ditugaskan mengawal Irjen Ferdy Sambo.
ADVERTISEMENT
Menurut Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto, kasus itu terjadi pada Jumat (8/7) pukul 17.00 WIB. Polisi menyebut sebelum penembakan terjadi, Brigadir Yosua diduga hendak melakukan pelecehan kepada istri Irjen Ferdy Sambo yang berada di kamar.
Namun, istri Sambo berteriak minta tolong yang didengar oleh Bharada E. Saat kepergok ke luar dari kamar, Yosua melepaskan tembakan ke Bharada E, tapi meleset. Tembakan itu kemudian dibalas oleh Bharada E.
Polisi menyebut Brigadir Yosua melepaskan 7 tembakan, sementara Bharada E 5 tembakan. Tembakan Bharada E menewaskan Brigadir Yosua. Sementara Bharada E tak terkena tembakan.