news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Anggota DPR: Satgassus Bubar Jangan Hanya Shock Therapy Agar Warga Percaya Polri

14 Agustus 2022 10:17 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo usai memenuhi panggilan pemeriksaan di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (4/8/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo usai memenuhi panggilan pemeriksaan di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (4/8/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi Hukum DPR, Santoso, berharap pembubaran Satgassus Merah Putih tak hanya menjadi alat untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada Polri di tengah kasus eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
ADVERTISEMENT
Ia mengimbau usai Satgassus yang pernah dipimpin Irjen Ferdy Sambo dibubarkan, institusi Polri betul-betul dapat menegakkan hukum terkait berbagai kasus pidana, salah satunya perjudian.
"Bukan ekornya saja, tapi benar-benar dilakukan sampai kepala dan akar-akarnya," kata Santoso dalam rilisnya, Minggu (14/8).
"Jangan sampai tindakan ini hanya shock therapy agar rakyat percaya kepada Polri pascakasus tewasnya Brigadir Yosua yang menimbulkan kontroversi, [tapi] setelah reda kasus Brigadir Yosua, judi online dan lain-lain yang terorganisir marak kembali," imbuhnya.
Anggota Brimob berjaga di kediaman pribadi Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (9/8/2022). Foto: Sigid Kurniawan/Antara Foto
Santoso juga meminta Polri memberantas penyalahgunaan narkoba secara keseluruhan. Ia mewanti-wanti jangan sampai penegakan hukum hanya berlaku pada pengguna dan bandar kelas teri.
"Juga pada penanganan pemberantasan penyalahgunaan narkoba yang sangat masif, [jangan] para bandar kakapnya tetap bergentayangan memangsa generasi muda terjebak memakai narkoba. Saatnya Polri bertindak untuk rakyat sesuai dengan panggilan tugas sebagai Bhayangkari negara," ujar politikus Demokrat itu.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, ia mengakui keputusan Kapolri Listyo Sigit dalam membubarkan Satgassus Merah Putih pimpinan Irjen Sambo adalah tindakan berani. Menurutnya, Satgassus memang rentan ditunggangi oleh mafia.
"Karena Satgassus itu ditengarai telah menjadi mesin pengumpul dana dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Pembubaran Satgassus itu adalah tindakan Kapolri melawan kemapanan di tubuh Polri yang bukan rahasia umum bagi publik," tandas dia.
Satgassus Merah Putih dibentuk dalam rangka penumpasan kasus dalam skala besar, seperti kasus narkoba, ITE, tipikor, dan pencucian uang. Satgassus ini dikepalai oleh Irjen Ferdy Sambo yang kini ditetapkan sebagai tersangka kasus tewasnya Brigadir Yosua.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi membubarkan Satgassus pada Kamis (11/8). Langkah ini diambil setelah muncul banyak desakan agar Satgas ini dibubarkan.
ADVERTISEMENT
Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, salah satunya, mengkhawatirkan Satgassus di tubuh Polri rentan terhadap mafia sehingga menghalangi penegakan hukum yang adil.