Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi III DPR RI Teuku Taufiqulhadi mengomentari Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan KPK terhadap dua jaksa Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta pada Jumat (28/6). Taufiqul menilai KPK telah mempermalukan Kejaksaan sebagai sesama lembaga penegak hukum.
ADVERTISEMENT
"Ini menurut saya apa yang dilakukan KPK adalah seperti mempermalukan lembaga-lembaga yang sebenarnya mereka harus bekerja sama dalam penegakan hukum. Mereka (KPK) lebih cenderung mengambil (tindakan) sendiri, dalam rangka apa? Dalam rangka ingin mempermalukan Kejaksaan," kata Taufiqul dalam diskusi di Gado-gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (29/6).
Taufiqul yang juga merupakan politisi NasDem itu menilai seharusnya penanganan kasus ini diserahkan kepada Kejaksaan. Dalam hal ini, KPK dianggap bertindak sendiri tanpa berkoordinasi dengan Kejaksaan.
"Kalau memang sudah cukup alat bukti ya silakan saja, kalau itu dianggap oleh KPK sudah baik dan sudah benar ya silakan saja. Tapi menurut saya karena itu sebuah lembaga seperti kejaksaan, seperti kepolisian, yang paling baik bagi KPK kalau memang ada jaksa atau pun anggota kepolisian yang diperkirakan akan terjerat hukum, itu adalah berkomunikasi dan memberitahukan agar ditindak oleh lembaga itu sendiri," jelas Taufiqul.
ADVERTISEMENT
"Itu adalah semangat kebersamaan dan tidak menghilangkan muka dari lembaga seperti Kejaksaan," tegas Taufiqul.
Lebih lanjut, Taufiqul juga yakin jika memang nantinya kasus itu akan ditangani oleh Kejaksaan, mereka akan memproses kasus ini secara transparan dan adil.
"Ya pasti (transparan), kita melihat kasus hukum itu bergerak atau tidak, itu kan bisa diamati oleh rakyat, bisa diselesaikan persoalan tersebut meskipun tidak ditangani KPK 'ini anak buah Bapak begini saya serahkan kepada Bapak, silakan ditangani'. Seharusnya memberi muka lah kepada lembaga mereka, itu berarti saling menghormati di antara mereka," tutur Taufiqulhadi.