Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Anggota ISIS Pelaku Penembakan Massal di Moskow Ngaku Dibayar & Diberi Senjata
24 Maret 2024 6:08 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Petugas keamanan Rusia telah menangkap 4 pelaku penembakan massal di konser rock di gedung Crocus City Hall, Kota Moskow, Rusia. Dalam insiden ini 133 orang dilaporkan tewas dan 107 orang dirawat di rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Salah satu stasiun TV Rusia menayangkan rekaman penahanan dan interogasi terhadap 4 pelaku tersebut. Seorang anggota parlemen Rusia menyebut, pelaku teridentifikasi WN Tajikistan--negara miskin bekas pecahan Uni Soviet dan pernah terlibat dalam ISIS.
Seorang petugas keamanan dalam tayangan TV tersebut menginterogasi pelaku.
Kementerian dalam negeri Rusia sebelumnya mengatakan pada hari Sabtu bahwa keempat tersangka pria bersenjata adalah warga negara asing, lapor AFP lebih lanjut.
"Apa yang kamu lakukan di Crocus?” tanya seorang pria muda berjanggut (petugas keamanan).
"Saya menembak orang.. demi uang,” jawabnya dalam bahasa Rusia yang terpatah-patah. Dia kemudian mengaku ditawari “setengah juta Rubel dan telah menerima setengahnya melalui trasnfer bank," lanjut pria anggota ISIS itu dilansir The Guardian, Minggu (24/3).
ADVERTISEMENT
Uang tersebut setara dengan 5.425 Dolar AS menurut The Guardian. Jumlah tersebut dalam Rupiah senilai Rp 85.791.763.
Selain itu, penyewa jasa mereka telah memasok senjata ke empat pelaku itu. Mereka berkomunikasi dengannya di platform pesan aman Telegram tanpa menyebutkan nama penyewa para pelaku itu.
Rekaman itu juga menunjukkan seorang tersangka digiring menyusuri jalur bersalju di dalam hutan. Pria berambut gelap dengan kaus coklat muda itu mengeluarkan darah dari pipinya hingga telinganya.
Pelaku itu juga sempat ditanyai soal keberadaan senjata api yang mereka gunakan. Sebab, saat diamankan para pelaku tanpa senjata. Kepada petugas mereka menyebut senjata itu ditinggalkan di suatu tempat.