
Perdana Menteri (PM) Malaysia yang baru dilantik, Anwar Ibrahim , mengatakan para menteri kabinetnya telah sepakat menyetujui pemotongan gaji bulanan mereka sebesar 20 persen.
Langkah ini selaras dengan komitmen Anwar untuk menghemat pengeluaran negara dalam memperbaiki perekonomian Negeri Jiran yang terhambat akibat krisis politik selama empat tahun terakhir.
Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Anwar dalam sebuah konferensi pers pada Senin (5/12), usai memimpin rapat kabinet khusus pertamanya.
Anwar menuturkan, para menteri menyetujui hal ini lantaran prihatin atas masalah ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat — terutama dalam kenaikan biaya hidup akibat lonjakan inflasi.
“Ini sampai ekonomi pulih. Jika ekonomi pulih dalam tiga tahun, kami akan meninjau ulang hal ini. Pemotongan gaji tidak tepat, tetapi saya berterima kasih atas kesediaan mereka untuk berkorban sedikit,” ungkap Anwar, seperti dikutip dari Channel News Asia.
Lebih lanjut, dalam penyusunan kabinet pemerintahannya, Anwar juga merangkap peran sebagai menteri keuangan. Dan salah satu program penghematannya ialah, pria berusia 75 tahun itu mengatakan hanya akan menerima gaji dari salah satu jabatan yang ia duduki.
Sedang memuat...
0 01 April 2020
S
Sedang memuat...

“Ada beberapa orang yang mengatakan Anwar tidak mengambil gaji perdana menteri, dia akan mengambil gaji menteri keuangan. Itu tidak benar. Hanya ada satu gaji,” tegas dia.
Anwar melakukan hal ini sebagai bentuk solidaritas kepada rakyat yang menderita akibat hambatan ekonomi.
Sebelumnya, susunan anggota kabinet Anwar yang terdiri dari 28 menteri itu telah resmi dilantik pada Sabtu (3/12). Upacara pelantikan digelar di Istana Negara, dan menyusul pengumuman susunan kabinet baru Anwar sehari sebelumnya.
Sebagai perbandingan, susunan kabinet baru Anwar ini lebih ramping dibandingkan pemerintahan di bawah pendahulunya, seperti Ismail Sabri Yaakob dan Muhyiddin Yassin.
Di bawah kepemimpinan Ismail Sabri, terdapat 31 menteri dan 28 deputi (wakil). Sementara Muhyiddin yang menjabat sebagai PM pada 2020-2021 ini memiliki kabinet yang terdiri dari 32 menteri dan 38 deputi.