Anggota Komisi I Usai Rapat: Andika-Dudung Baik-baik Saja, I Feel It's Good

26 September 2022 15:24 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa berjabat tangan dengan Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR, Senin (26/9/2022). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa berjabat tangan dengan Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR, Senin (26/9/2022). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota Komisi I Fraksi NasDem Muhammad Farhan mengungkap suasana antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman dalam rapat tertutup pagi ini.
ADVERTISEMENT
Menurut Farhan, persoalan isu kerenggangan Andika dan Dudung yang juga melibatkan anggota Komisi I Effendi Simbolon sudah diselesaikan secara pribadi.
Komisi I DPR menggelar rapat kerja dengan Menhan Prabowo Subianto, Andika, Dudung, KSAL Laksamana Yudo Margono, dan Wakasau Marsdya Gustaf di ruang Komisi I DPR RI, Jakarta, Senin (26/9), untuk membahas anggaran. KSAU tidak bisa hadir karena mendampingi Presiden Jokowi.
Menhan Prabowo Subianto bersama Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, Kasal Laksamana TNI Yudo Margono dan Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Baik-baik saja. Kan, mereka selesaikan sendiri, [juga] antara Pak Effendi Simbolon dengan Pak Dudung," kata Farhan usai rapat.
"Seperti baik-baik saja, ya, I feel it's good. Tanya fotografer coba, tadi mereka yang foto-foto, dengan salaman-salaman gitu, sampai saya ketabrak," imbuhnya.

Dipisahkan Prabowo

Dalam rapat, posisi duduk Andika Perkasa dan Dudung dipisahkan Prabowo Subianto. Padahal, KSAL Yudo Margono di samping Andika. Terkait hal ini, Farhan mengatakan pengaturan duduk memang selalu seperti ini sejak lama.
ADVERTISEMENT
"Kondisi duduk dari dulu selalu diatur, menteri pertahanan di tengah, di sebelah kanannya pasti Panglima TNI, di sebelah kirinya adalah staf khusus, selalu begitu," ungkap dia.
Farhan enggan merinci adanya pembahasan khusus soal Andika, Dudung, dan Effendi. Adapun Effendi Simbolon juga absen dalam rapat karena disebut mendapat tugas lain dari PDIP.
Tetapi Farhan memastikan telah berpesan agar TNI selalu kompak untuk menjaga kekuatan pertahanan.
"Yang paling penting dari Fraksi Nasdem sudah menyampaikan pernyataan bahwa yang paling penting antara pengguna kekuatan, pembina kekuatan, dan panglima tertinggi agar menjaga soliditas. Karena kita butuh TNI yang solid dan saling menghargai bersama-sama menjaga marwah," pungkas dia.
Rapat Menhan Prabowo, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Dudung Abdurachman di DPR, Senin (26/9/2022). Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
Menhan Prabowo Subianto foto bersama Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Kasal Laksamana TNI Yudo Margono dan anggota Komisi I DPR, Senin (26/9/2022). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Anggaran Kemenhan Rp 2,4 Triliun

Lebih lanjut, Farhan mengungkap pembahasan APBN Tahun Anggaran 2023 dengan Menhan, Panglima, dan kepala staf telah rampung. Adapun Komisi I juga menyetujui tambahan anggaran Kemenhan Rp 2,4 triliun.
ADVERTISEMENT
"Teknis sekali yang dibahas termasuk masalah alokasi, termasuk alokasi perawatan alutsista dan penambahan anggara Rp 2,4 T. [Tambahan] pertama untuk program prioritas pemerintah, menyangkut masalah program pertahanan khususnya di AL. Total Rp 2,4 triliun tapi enggak semua AL. Sudah diketok semua," kata Farhan.
Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon memperlihatkan chat WA-nya kepada Jenderal Dudung yang belum direspons, Kamis (15/9/2022). Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
Dudung tak hadir dalam rapat kerja di Komisi I DPR pada 5 September 2022. Dudung memang kerap tak muncul berbarengan dengan Andika di DPR.
Isu keretakan hubungan pun mencuat. Sejumlah anggota DPR, salah satunya Effendi Simbolon, menyinggung isu ketidakharmonisan Andika dan Dudung.
Isu itu bergulir luas disusul munculnya protes dari para prajurit TNI AD karena Effendi menyebut TNI sebagai 'gerombolan dan ormas', dengan ketidakpatuhan Dudung hadir di DPR sebagai salah satu alasan.
ADVERTISEMENT
Dudung dalam video yang beredar menentang pernyataan Effendi Simbolon dan mengatakan akan hadir di rapat Komisi I DPR pada 26 September. "Saya akan balas," ujar Dudung dalam video itu.