Anggota Komisi II Kritisi Cat Ulang Pesawat Presiden: Lebih Baik untuk Oksigen

3 Agustus 2021 12:05 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo menaiki pesawat Kepresidenan Indonesia-1 di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menaiki pesawat Kepresidenan Indonesia-1 di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Heboh Pesawat Kepresidenan dicat ulang menjadi warna merah putih. Hal ini disorot pengamat penerbangan Alvin Lie melalui cuitannya di Twitter dan ramai direspons warganet.
ADVERTISEMENT
Istana melalui Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menjelaskan pengecatan tersebut satu paket dengan Heli Super Puma dan sudah direncanakan sejak 2019. Namun, perawatan pesawat dilakukan pada 2021 sesuai rekomendasi pabrik.
Terkait hal ini, anggota Komisi II DPR F-Demokrat Anwar Hafid mengkritik Istana yang dinilai tak punya sense of crisis.
"Sebenarnya ini hanya soal sence of crisis," kata Anwar saat dimintai tanggapan, Selasa (3/8).
Pesawat Kepresidenan Republik Indonesia Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
Anwar Hafid juga mengkritik penggunaan anggaran untuk pengecatan pesawat. Menurutnya anggaran lebih baik digunakan untuk kebutuhan rakyat saat pandemi COVID-19.
"Ada banyak hal yang urgent dibandingkan mengurusi cat pesawat presiden. Sebaiknya pembantu presiden berfokus membantu presiden untuk benar-benar berperang menghadapi pandemi, serta alokasi cat presiden lebih elegan diarahkan bagi kebutuhan tabung oksigen bagi rakyat," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Istana menjelaskan anggaran pengecatan dan perawatan sudah dialokasikan dalam APBN. Setneg juga sudah melakukan refocusing anggaran untuk COVID-19 pada APBN 2020 dan 2021.
"Sesuai dengan alokasi yang ditetapkan Kementerian Keuangan," ujar Kasetpres Heru.