news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Anggota Komisi IX DPR Dorong Pemerintah Tetapkan KLB Kasus Gangguan Ginjal Akut

9 Februari 2023 17:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi Publik dan Media Briefing: Kasus Gagal Ginjal Akut dan Kejadian Luar Biasa oleh dari PBHI dan Imparsial di Sadjoe Cafe and Resto, Tebet, Kamis (9/2). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi Publik dan Media Briefing: Kasus Gagal Ginjal Akut dan Kejadian Luar Biasa oleh dari PBHI dan Imparsial di Sadjoe Cafe and Resto, Tebet, Kamis (9/2). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani mendorong pemerintah untuk menetapkan kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) sebagai kejadian luar biasa (KLB). Hal tersebut usai kembali munculnya kasus GGAPA di Jakarta pada akhir Januari 2023 lalu.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah jangan malu untuk menempatkan kasus GGAPA ini sebagai kejadian luar biasa (KLB)," ucap Netty dalam diskusi publik dengan tema "Kasus Gagal Ginjal Akut Baru dan Kejadian Luar Biasa" di Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (9/2).
Menurut Netty, sejak awal merebaknya kasus GGAPA ini, dia dan teman-teman di Komisi IX sudah mengkritisi dan memberikan catatan kepada Kementerian Kesehatan dan BPOM.
Kejadian GGAPA ini menimpa ratusan anak Indonesia dan menimbulkan korban jiwa. Sehingga diperlukan investigasi lebih lanjut soal penyebab kasus tersebut.
"Memerlukan investigasi yang bersifat komprehensif, tentu tidak ada salahnya kalau kemudian pemerintah menetapkan kejadian luar biasa," ucap Netty.
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai PKS, Netty Prasetiyani, saat memberi keterangan ke awak media mengenai pekerja migran. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Kalau alasan pemerintah belum menetapkan KLB GGAPA hingga saat ini karena masalah tidak adanya regulasi, hal itu menurut Netty bisa dilakukan peninjauan ulang atau revisi aturan. Netty menduga KLB belum ditetapkan karena terkait anggaran.
ADVERTISEMENT
"Saya melihat salah satu yang membuat pemerintah ragu untuk menetapkan KLB karena pemerintah sudah membayangkan betapa besarnya anggaran atau pembiayaan yang harus ditanggung ketika sebuah kejadian dinyatakan kejadian luar biasa atau KLB," ucap politikus PKS ini.
Belum reda kasus gagal ginjal gelombang pertama, kini kembali gangguan ginjal akut di DKI akhir Januari 2023. Satu anak meninggal dunia akibat GGAPA.
Dengan dilaporkannya tambahan kasus baru GGAPA, hingga 5 Februari 2023 tercatat 326 kasus GGAPA yang tersebar di 27 provinsi di Indonesia.
Dari jumlah tersebut 116 kasus dinyatakan sembuh, sementara enam kasus masih menjalani perawatan di RSCM Jakarta.