Anggota Komisi IX Kritik Pejabat Disuntik Booster: Mestinya Mengalah, Nakes Dulu

25 Agustus 2021 17:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyuntikan booster dosis ketiga degan vaksin Moderna bagi para tenaga kesehatan, Jumat (16/7). Foto: Kemkes RI
zoom-in-whitePerbesar
Penyuntikan booster dosis ketiga degan vaksin Moderna bagi para tenaga kesehatan, Jumat (16/7). Foto: Kemkes RI
ADVERTISEMENT
Sejumlah pejabat mengaku sudah mendapatkan suntikan ketiga vaksin corona (booster). Ini diketahui dalam perbincangan beberapa pejabat negara di sela-sela kunjungan kerja Presiden Jokowi di Samarinda, Kalimantan Timur.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi Kesehatan (IX) DPR Fraksi PPP, Anas Thahir, menjadi salah satu yang kemudian melayangkan kritik kepada para pejabat tersebut. Menurut dia, booster harusnya hanya diprioritaskan bagi tenaga kesehatan.
“Sebaiknya vaksin booster hanya diperuntukkan bagi para tenaga kesehatan dan pendukung kesehatan yang telah menyelesaikan dosis pertama dan kedua vaksin COVID-19,” kata Anas kepada kumparan, Rabu (25/8).
Anggota komisi XI DPR RI, Sy. Anas Thahir (kiri) menghadiri kegiatan sosialisasi program JKN-KIS di Kabupaten Situbondo Jawa Timur pada senin (21/6). Foto: dok BPJS Kesehatan
Apalagi kebijakan booster vaksin hanya untuk nakes sudah diatur oleh Kemenkes. Anas menyayangkan kalau sejumlah pejabat justru tak memberi teladan pada rakyat dengan mendapatkan booster vaksin corona.
“Kan semua sudah diatur melalui surat edaran Menkes Nomor 02.01/1919/2021. Jadi para pejabat juga harus memberi contoh dan keteladanan yang baik di depan rakyatnya untuk hidup tertib, disiplin dan taat aturan,” jelas dia.
ADVERTISEMENT
Anas pun menilai tak perlu ada kebijakan baru yang memperbolehkan pejabat mendapat booster vaksin corona. Ia menegaskan ketersediaan vaksin corona masih terbatas.
“Sampai hari ini kondisi ketersediaan vaksin masih sangat terbatas. Jadi memang harus didahulukan para nakes,” tandasnya.
Sebelum memulai konferensi pers kemarin di Samarinda kemarin, Selasa (24/8), Jokowi tampak berbincang santai dengan sejumlah pejabat. Mereka yakni Gubernur Kaltim Isran Noor, Wali Kota Samarinda Andi Harun, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Menhan Prabowo Subianto.
Dalam perbincangan itu, Wali Kota Andi Harun dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengaku sudah mendapatkan suntikan booster dengan vaksin Nusantara. Gubernur Kaltim Isran Noor juga mengaku sudah mendapatkan suntikan booster, tetapi pakai vaksin Moderna.
Presiden Jokowi didampingi Menhan Prabowo Subianto dan Gubernur Kaltim Isran Noor saat meninjau vaksinasi COVID-19 untuk pelajar di Samarinda. Foto: Youtube/Setpres
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan menegaskan suntikan booster hanya diperuntukkan untuk tenaga kesehatan. Sebab, tenaga kesehatan berada di garda terdepan untuk penanganan COVID-19.
ADVERTISEMENT
Aturan ini tertuang dalam Surat Edaran Kemenkes bernomor HK.02.01/I/1919/2021 soal vaksin dosis ketiga untuk tenaga kesehatan.
"Kami mengimbau kepada pemerintah daerah untuk memberikan vaksin merek Moderna sebagai dosis ketiga hanya kepada nakes," jelas Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, dalam keterangan pers tertulis yang dikutip kumparan pada Jumat (13/8).