Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Anggota Ormas Lakukan Pungli di Taman Literasi Jaksel Ditangkap, Lalu Minta Maaf
13 Januari 2025 10:23 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Seorang anggota ormas berinisial R (44) yang melakukan pungutan liar (pungli ) terhadap warga yang hendak membuat konten di Taman Literasi, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, ditangkap oleh polisi. R juga menyampaikan permintaan maaf.
ADVERTISEMENT
"Setelah diklarifikasi kepada yang bersangkutan, terkait berita viral tersebut, yang bersangkutan menyatakan mengaku salah dan meminta maaf, atas kesalahan penyampaian atau ucapan tersebut," kata Kanitreskrim Polsek Kebayoran Baru, Kompol Nunu Suparmi, saat dikonfirmasi pada Senin (13/1).
Selain meminta maaf, pelaku juga mengklarifikasi ucapannya. Pelaku menyebut pembuatan konten di Taman Literasi mesti mendapat izin dari pengelola taman, bukan dari ormas.
"Perizinan membuat video atau konten di Taman Literasi harus meminta izin kepada pihak pengelola taman, bukan kepada pihak Pemuda Pancasila," ucap dia.
Berikut ini permintaan maaf dari pelaku dalam video yang diterima:
Saya dari Pemuda Pancasila meminta maaf sebesar-besarnya atas video yang telah viral ramai di media sosial sehubungan dengan pembuatan konten di taman literasi di blok m, di mana dalam video tersebut saya menyebutkan apabila membikin konten di taman literasi blok m harus memperoleh izin dari pemuda Pancasila, seharusnya apabila ingin memperoleh izin apabila ingin mengadakan kegiatan tersebut adalah pihak taman literasi bukan pada pihak pemuda pancasila, terima kasih sebelumnya saya meminta maaf yang sebesar-besarnya, demikian klarifikasi ini saya sampaikan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, belum lama ini, viral di media sosial aksi pungli di Taman Literasi, Blok M, Jakarta Selatan. Dalam video yang beredar terlihat pria bertopi merah itu menanyakan soal izin kepada orang yang hendak membuat konten di sana.
Si pembuat konten tidak mengerti maksud izin tersebut dan menanyakan balik padanya. Namun, akhirnya pembuat konten itu kemudian memilih untuk berpindah tempat.