Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Anggota Politbiro Termuda Vo Van Thuong Terpilih Jadi Presiden Baru Vietnam
2 Maret 2023 12:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pemilihan presiden ini berlangsung di tengah perombakan kepemimpinan tertinggi dan kampanye besar-besaran antikorupsi.
Selain itu, pemilihan presiden ini digelar usai pendahulu Thuong, eks Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc, dipecat dari jabatannya pada Januari 2023. Phuc dipecat oleh Partai Komunis Vietnam lantaran anak buahnya diduga telah melakukan korupsi.
Dalam pidato perdana di hadapan parlemen sebagai presiden baru, Thuong mengatakan dirinya akan tetap tegas melanjutkan misinya memberantas korupsi.
“Saya akan benar-benar setia kepada tanah air, rakyat dan konstitusi, berjuang untuk memenuhi tugas-tugas yang diberikan oleh partai, negara dan rakyat,” ujar pria berusia 52 tahun itu.
Dikutip dari Reuters, terpilihnya Thuong sebagai presiden merupakan hasil dari sidang luar biasa yang dihadiri oleh anggota parlemen sehari sebelumnya, pada Rabu (1/3).
Dalam pertemuan tersebut, mereka menunjuk Thuong sebagai kandidat presiden — sebuah jabatan yang sebenarnya bersifat seremonial, tetapi salah satu dari empat jabatan politik tertinggi di Vietnam.
ADVERTISEMENT
Selain presiden kekuasaan turut dipegang Sekjen Partai Komunis, Perdana Menteri dan Kepala Majelis Nasional. Dalam pertemuan itu pula, Thuong terpilih secara mutlak dengan perolehan 98,38 persen suara.
Thuong diketahui sebagai anggota termuda di politbiro Partai Komunis. Politbiro yaitu badan pengambil keputusan tertinggi di Vietnam dan kedudukannya sama seperti parlemen.
Thuong juga sudah aktif berorganisasi sejak berkuliah, dia bergabung dalam organisasi pemuda komunis dan di saat itulah dia memulai karier politiknya.
Thuong dikenal dekat dengan Sekjen Partai Komunis Vietnam, Nguyen Phu Trong. Orang paling berkuasa di Vietnam itu adalah otak di balik kampanye anti-korupsi besar-besaran di lembaga negara Negeri Paman Ho.