Angka Kehamilan Korsel Sentuh Rekor Terendah di 2023, Paling Rendah di Dunia

28 Februari 2024 11:17 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi angka kelahiran di Korsel. Foto: Billion Photos/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi angka kelahiran di Korsel. Foto: Billion Photos/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Angka kehamilan di Korea Selatan kembali turun, kini mencapai rekor terendah baru pada 2023. Korea Selatan juga masih menempati posisi negara dengan angka kehamilan terendah di dunia.
ADVERTISEMENT
Padahal, Negeri Ginseng itu telah berupaya meningkatkan angka kehamilan dan kelahiran dengan menggelontorkan miliaran USD seiring penurunan populasi dalam empat tahun terakhir.
"Jumlah angka rata-rata harapan kelahiran bayi selama masa reproduksi perempuan di Korsel (di 2023) turun menjadi 0,72 dari 0,78 pada 2022," jelas keterangan data Statistik Korea pada Rabu (28/2) dikutip dari Reuters.
Sejak 2018, Korea Selatan menjadi satu-satunya anggota Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) yang memiliki angka kehamilan di bawah 1.
Pemerintah Korea Selatan telah menjadikan peningkatan angka kehamilan sebagai prioritas nasional. Pada Desember lalu, pemerintah berjanji akan melakukan 'strategi khusus' untuk mengatasi situasi tersebut.
Yong Hye-in (33), Politisi Korea Selatan yang bawa anak ke konferensi pers. Foto: Instagram/@yong_hyein
Sementara, menjelang pemilu pada April, partai-partai politik besar di Korea Selatan kerap berjanji akan menyediakan lebih banyak perumahan dan pinjaman mudah untuk mengantisipasi penurunan populasi. Ini juga diharapkan dapat menghilangkan ketakutan akan 'kepunahan nasional'.
ADVERTISEMENT
Janji-janji parpol terkait hal tersebut menunjukkan penurunan angka kehamilan merupakan hal genting bagi pemerintah. Dana 360 triliun won untuk program-program seperti subsidi penitipan anak yang dilakukan sejak 2006 pun dinilai gagal membalikkan rekor tingkat kehamilan dan kelahiran.
Pernikahan yang dipandang sebagai prasyarat untuk memiliki anak di Korea Selatan merupakan salah satu penyebab. Angka pernikahan di Korea Selatan memang menurun karena pertimbangan finansial masyarakat.
Di sisi lain, sejumlah negara tetangga Korsel juga sedang berjuang melawan penurunan populasi yang terjadi cepat. Tingkat kehamilan di Jepang, misalnya, mencapai rekor terendah yaitu 1,26 pada 2022, sementara China mencatat 1,09 yang juga merupakan rekor terendah.
Seoul memiliki tingkat kehamilan terendah yaitu 0,55 pada 2022. Korea Selatan memproyeksikan tingkat kehamilan kemungkinan akan turun lebih jauh menjadi 0,68 pada 2024.
ADVERTISEMENT