Angkatan Siber TNI, Mau Diisi Tentara atau Sipil?

11 September 2024 13:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak saat diwawancarai wartawan di Lapangan Mabes TNI AD, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (22/7/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak saat diwawancarai wartawan di Lapangan Mabes TNI AD, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (22/7/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
ADVERTISEMENT
Pembentukan Angkatan Siber sebagai angkatan ke-4 TNI masih terus digodok. Salah satu pertanyaan yang muncul, apakah lebih cocok diisi oleh sipil atau tentara?
ADVERTISEMENT
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak mengatakan, saat ini keamanan siber memang sudah seharusnya jadi perhatian utama. Mengingat berbagai serangan yang berdampak pada kebocoran data terus terjadi.
"Iya, iya itu kan sudah jadi ancaman global kan sekarang sudah terbukti beberapa permasalahan tentang data-data kita segala macam itu. Ya kita akan telusuri supaya bisa punya organisasi yang baik untuk bisa memfungsikan, mengantisipasi perkembangan siber," kata Maruli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/9).
Ilustrasi hacker. Foto: Shutterstock
Kini, muncul pertanyaan, apakah Angkatan Siber ini cocok untuk sipil atau harus diisi oleh tentara. Soal ini, Maruli punya pandangan tersendiri.
"Sebenarnya itu akan berpengaruh ke keamanan, itu memang kemarin kan antara Kominfo dengan Angkatan, Kemhan ya mungkin perlu duduk bersama. Nanti kita bagaimana mungkin apa perlu dibagi tugasnya atau siapa yang bertanggung jawab nanti kita bisa," jelas eks Pangkostrad itu.
ADVERTISEMENT
"Sudah pasti lah itu [akan terbentuk], karena hampir semua negara di dunia pun sudah membuat tim-tim yang seperti itu," tambah menantu Luhut Pandjaitan itu.
KSAU Marsekal Muhammad Tonny Harjono usai upacara serah terima jabatan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jumat (5/6/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Sementara, KSAU Marsekal Tonny Harjono mengatakan, personel Angkatan Siber tetap harus diisi oleh orang-orang yang profesional.
Dia menilai, saat ini, di setiap angkatan memang sudah memiliki unit siber tersendiri dan meningkatkan kemampuan mereka dengan berbagai pendidikan.
"Kalau menurut saya sih sama saja, profesionalisme. Kalau memang dari kita punya angkatan, Angkatan Siber, awak-awaknya gabungan dari TNI dengan sipil tidak masalah. Tapi yang penting tujuan dibuat organisasi itu terkait apa, lebih ke situ sih. Kita tidak masalah dari sipil atau militer," ucap dia.