Angkot Berisi Emak-emak Reuni Sekolah Terguling, 9 Orang Luka

27 Februari 2022 10:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kecelakaan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kecelakaan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Mobil angkot yang ditumpangi emak-emak yang ingin reuni sekolah terguling. Tak kurang dari 9 orang dibawa ke rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Angkot yang ditumpangi emak-emak ini diduga tak kuat menanjak saat menuju ke kawasan wisata Kebun Jati, Pancawati, Kecamatan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Informasi yang dihimpun dari salah satu korban, awal mulanya mereka berangkat dari daerah Gunung Batu, Kota Bogor, dengan menyewa angkot 02 trayek jurusan Bubulak Sukasari dengan nomor F 1939 AT itu, dan tiba di lokasi sekitar pukul 16.00 WIB, Sabtu 26 Februari 2022.
"Pas sampai tanjakan sudah mau sampai atas langsung angkotnya mundur. Saya kan belakang sopir," kata korban Sri (56), Minggu (27/2).
Angkot berisi ibu-ibu yang akan reuni sekolah terguling. Foto: Dok. Istimewa
Sri mengatakan, angkot pun terguling dan terperosok ke tebing yang di bawahnya adalah perkebunan sayur milik warga.
"Sopirnya muterin stir terus terguling ke kebun sayur," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Itu tinggi jatuh ke bawah terguling. Kita dievakuasinya oleh warga terus dibawa ke rumah sakit," kata korban lain Titi.
Saat kejadian seluruh korban dievakuasi warga dibantu pemilik lokasi Kebun Jati ke RSUD Ciawi.
Dari keterangan di lokasi kecelakaan, angkot tersebut sudah diperingati oleh warga agar para penumpang turun. Namun angkot memaksakan untuk menanjak.
Angkot berisi ibu-ibu yang akan reuni sekolah terguling. Foto: Dok. Istimewa
Kanit Laka Lantas Polres Bogor, Ipda Angga Nugraha, mengatakan petugas Unit Laka Ciawi sudah mendata para korban di rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut. Dan saat ini tengah melakukan pemeriksaan.
"Petugas sudah melakukan pengecekan di rumah sakit," singkatnya saat dikonfirmasi.
Menurut salah satu keluarga korban, Romadhoni (30) saat kejadian sopir angkot langsung pergi meninggalkan korban di rumah sakit. Hingga saat ini belum diketahui keberadaannya.
ADVERTISEMENT
Atas kejadian ini juga, para korban tidak mendapat perhatian dari Jasa Raharja. Sementara pihak rumah sakit terkesan terburu-buru agar pasien melakukan pembayaran dan tidak menempuh prosedur surat pernyataan kronologi pada korban kecelakaan.
Dari 9 pasien, 8 di antaranya harus membayar Rp 1-2 juta untuk tindakan medis dan obat.
"Semua pasien bahkan yang pendarahan disuruh pulang. Biar enggak nginap. Tadi dini hari. Semua bayar," kata anak korban.
Pihak Humas RSUD Ciawi, Heri Juhaeri mengatakan tidak mengetahui prosedur terkait kecelakaan di rumah sakitnya. Namun sepengetahuannya, kecelakaan ditangani oleh Jasa Raharja.
"Biasanya ditanggung Jasa Raharja setelah visum dikeluarkan di kepolisian yang saya tahu itu. Tetapi untuk lebih jelasnya, bisa ditanyakan langsung ke Jasa Raharja prosesnya seperti apa kalau ditanggung Jasa Raharjanya," jelasnya.
ADVERTISEMENT