Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Anies Ambil Tanah dari Kampung Akuarium untuk Dibawa ke IKN Nusantara
13 Maret 2022 18:14 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Semua gubernur di Indonesia membawa tanah dan air dari provinsi masing-masing untuk dibawa ke Ibu Kota Negara (IKN ) Nusantara. Bagaimana dengan Jakarta?
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memilih mengambil tanah dari Kampung Akuarium untuk dibawa ke IKN Nusantara. Anies dan gubernur lainnya akan berkemah bersama Presiden Jokowi di titik 0 IKN Nusantara.
"Pagi ini, rakyat kebanyakan yaitu ibu-ibu warga Kampung Aquarium, di pesisir Jakarta Utara mencangkul dan mengumpulkan tanah untuk dibawa oleh Gubernur DKI Jakarta ke IKN," tulis Anies di akun instagramnya, Minggu (13/3).
Anies mengatakan, membawa tanah dari Kampung Akuarium bukan tanpa alasan. Wilayah dan warga di sini pernah berjuang jatuh bangun tinggal, digusur, bersabar untuk membangun kembali tempat tinggal mereka.
"Tanah dari Kampung Aquarium menghadirkan harapan bahwa pembangunan kota baru yang akan dijadikan ibu kota ini hendaknya tidak memarjinalkan rakyat kecil dan justru nyata-nyata akan memberikan kemajuan dan kebahagiaan bagi semua, khususnya rakyat kebanyakan," jelas Anies.
ADVERTISEMENT
"Kembalinya kehidupan masyarakat di Kampung Aquarium menjadi simbol atas kembalinya kita kepada cita-cita dasar pendirian republik ini, yaitu untuk melindungi setiap tumpah darah dan untuk menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tambah dia.
Anies berharap tanah yang dicangkul emak-emak Kampung Akuarium, bisa meneguhkan dan mengingatkan tujuan dasar negara, memberi keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
"Tanah yang dicangkul oleh para Ibu ini diantarkan ke lahan yang kelak akan dibangun kota baru, yang kelak menjadi ibu kota, yang diharapkan jadi kota yang mencerminkan cita-cita mendasar atas republik ini," ujar dia.
"Republik ini memang digagas oleh kaum terdidik, tapi diperjuangkan dan dipertahankan oleh semua, termasuk oleh rakyat kebanyakan, yang cucuran keringatnya sering tak ditulis dalam buku-buku sejarah," tutur dia.