Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pembongkaran instalasi seni bambu Getih Getah di Bundaran HI pada Rabu (17/7) lalu, Gubernur DKI Anies Baswedan mendapat kritikan karena instalasi tersebut dianggap tidak awet dan hanya menghamburkan biaya yang tidak sedikit.
ADVERTISEMENT
Anies menjawab justru dari awal memprediksi hanya bertahan 6 bulan. Sedangkan untuk biaya, biaya Rp 550 juta tersebut justru masuk ke kantong petani bambu lokal.
“Dari awal sudah saya garis bawahi bahwa kita menggunakan material lokal bambu. Pada waktu itu malah saya katakan diperkirakan usianya enam bulan,” ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (19/7).
“Dan anggaran itu ke mana perginya? Perginya ke petani bambu. Uang itu diterima oleh rakyat kecil. Kalau saya memilih besi, maka itu impor dari Tiongkok mungkin besinya,” ujar Anies.
Selain itu, ia juga memastikan bahwa seluruh bahan instalasi bambu merupakan bahan lokal, bambunya dikerjakan oleh petani dan pengrajin yang berasal dari Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Anies mengaku heran dengan perdebatan mengenai anggaran instalasi bambu tersebut. Terlebih instalasi bambu tersebut memang diperuntukan untuk menyambut Asian Games.
“Itu kan bagian dari menyambut Asian Games. Ketika waktu itu sambut Asian Games menurut saya karena bertahan lama jadi sekarang seakan-akan diskusinya soal bambu saja. Menurut saya ini terlalu sosmed. Sesuatu yang ramai di sosmed aja,” ujarnya.