Anies Bakal Lakukan Pemerataan Nakes dan Layanan Kesehatan di Daerah Kepulauan

18 Januari 2024 15:44 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres nomor urut 01 Anies Baswedan hadiri Desak Anies bersama nakes di Half Patiunus, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (18/1). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Capres nomor urut 01 Anies Baswedan hadiri Desak Anies bersama nakes di Half Patiunus, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (18/1). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Masalah pemerataan layanan kesehatan di Indonesia terutama di daerah kepulauan menjadi salah satu titik perhatian calon presiden Anies Baswedan.
ADVERTISEMENT
"Kami melihat ketika penanganan seperti ini adalah menyusun kebijakan sesuai kondisi yang ada di lapangan. Kita bukan negara kontinental, kita adalah negara kepulauan," kata Anies ketiak menghadiri acara Desak Anies Edisi Nakes di Half Patiunus, Jakarta, Kamis 18 Januari 2024.
Anies menyampaikan Indonesia adalah negara kepulauan, tapi berbagai kebijakan program disusun berdasarkan pola Kontinental atau daratan, sehingga fasilitas kesehatan kepulauan selalu tertinggal.
"Cara kita menyusun kebijakan cara kita adalah kontinental, sehingga cara kita menangani fasilitas kesehatan kepulauan hampir selalu tertinggal,"ujarnya.
Anies mencontohkan, Jakarta adalah satu-satunya ibu kota di dunia yang punya kepulauan namanya Kepulauan Seribu yang selalu terkebelakan, tertinggal dibandingkan daratan Jakarta.
"Jadi tidak usah jauh-jauh di Maluku, di Jakarta, adalah satu-satunya ibu kota di dunia yang punya kepulauan namanya Kepulauan Seribu. Dan selama bertahun-tahun, Kepulauan Seribu itu selalu terbelakang, tertinggal dibandingkan daratan Jakarta, padahal bagian dari Jakarta,"ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Kenapa? lanjut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, karena mindset kita selalu daratan. Ketika mindset diubah, maka program-nya pun, maka programnya pun disesuaikan dengan daerah kepulauan.
Jadi sekarang, sudah ada kapal rumah sakit seperti ambulans tapi ambulans yang bisa melakukan tindakan di dalamnya, jadi bukan saja mengangkut tapi bisa melakukan tindakan di dalamnya.
"Dan itu pertama kali ada, sejak Republik ini berdiri, kenapa karena kita selama ini tidak memikirin ini sebagai kepulauan dan ketika itu dibuat, dan saya ingat kita kasih nama Abdul Rahman Saleh, kenapa kasih nama Abdul Rahman Saleh, karena dia adalah orang Betawi pertama yang jadi dokter di sini," terangnya.
Mantan Rektor Universitas Paramadina ini menuturkan, konsekuensi dari itu, program dan anggaran harus dibuat, menyesuaikan dengan kebutuhan.
ADVERTISEMENT
"Ini konsekuensi kita tinggal di daerah kepulauan, dengan begitu penanganannya sesuai dengan kebutuhan,"imbuhnya.
Anies menilai selama ini penyusunan perencanaan sering kali tidak induktif, menyesuaikan kondisi lapangan.
"Induktif artinya melihat kondisi lapangan, baru menyusun program, tapi deduktif. Apa yang kita pelajari dicoba diterapkan. Dengan pola indutif. Bicara dengan pelaku yang ada di lapangan, kemudian terjemahkan itu ke dalam program, masukan program ke dalam anggaran, ketika program masuk dalam anggaran, maka eksekusi akan berjalan dengan baik, terima kasih,"pungkasnya.
(LAN)