Anies: Banjir Kemang Bukan karena Hujan Lokal, tapi Air Kiriman Hulu Kali Krukut

20 Februari 2021 19:56 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan inspeksi Kali Sunter Cipinang Melayu dan bertemu warga. Foto: Instagram/@aniesbaswedan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan inspeksi Kali Sunter Cipinang Melayu dan bertemu warga. Foto: Instagram/@aniesbaswedan
ADVERTISEMENT
Kawasan Kemang di Jakarta Selatan jadi salah satu lokasi terendam banjir cukup parah. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut banjir di Kemang bukan karena hujan lokal yang turun di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Namun, berasal dari limpasan air di Kali Krukut yang menerima kiriman air dari hulu di Depok.
"Di Kemang itu bukan hujan lokal yang kemudian tidak terkendali, tapi genangan air banjir yang disebabkan limpasan air. Airnya darimana? bukan hujan lokal, tapi airnya kiriman dari hulu dan di hulu Kali Krukut terjadi hujan yang sangat intensif. hulunya di Depok dan air masuk ke Jakarta," kata Anies, Sabtu (20/2).
Pengunjung berada di salah satu perbelanjaan yang dilanda banjir di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
Anies menambahkan, sejumlah ruas jalan protokol juga sempat terendam banjir, mulai dari Jalan Gatot Subroto hingga Jalan Jenderal Sudirman juga terendam akibat limpasan Kali Krukut.
"Kali Krukut kali ini menerima kiriman air dari hulu dan kemudian buat semua jalan-jalan yang dilintasi Kali Krukut, mulai dari Kemang Raya bahkan kemudian Jalan Tendean, Gatot Subroto, Jalan Jenderal Sudirman, semua mengalami limpasan sehingga jalanan tergenang," jelasnya.
Warga berjalan melewati banjir di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
Sementara itu, Kali Krukut yang bermuara di Kanal Banjir Barat saat ini belum bisa mengalir dengan baik. Sebab di Kanal Banjir Barat, debit air juga masih tinggi.
ADVERTISEMENT
"Dari muaranya Kali Krukut ini ada di KBB, KBB permukaannya masih tinggi karena ada air kiriman juga yang lewat ke Ciliwung. Dari Ciliwung masih ke KBB. Jadi pertemuannya masih tinggi permukaan airnya karena itu proses penyurutannya butuh waktu," tutupnya.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.