Anies Baswedan: Demokrasi Kita Masih Amat Ringkih

30 Agustus 2024 17:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies Baswedan Senin (29/7/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan Senin (29/7/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai demokrasi Indonesia masih ringkih. Hal itu ditunjukkan dengan proses politik dan hukum terkait Pilkada.
ADVERTISEMENT
Mahkamah Konstitusi (MK) menelurkan dua putusan yakni nomor 60 dan 70 terkait syarat threshold dan batasan umur maju Pilkada. Putusan ini secara cepat direspons oleh DPR dengan mengajukan revisi UU Pilkada. Diduga, revisi itu, bertujuan mengangkangi putusan MK.
Masyarakat merespons. Demonstrasi terjadi. Penolakan digaungkan hingga akhirnya DPR tidak melanjutkan pengesahan revisi UU Pilkada di tingkat Paripurna.
“Jadi, catatan lain yang saya rasakan ketika mengikuti proses ini semua, bahwa terbuka kenyataan bahwa sistem politik kita, demokrasi kita, masih amat ringkih,” ujar dia dalam video pernyataan di Youtube-nya, Jumat (30/8).
Ia pun menilai hal ini menjadi Pekerjaan Rumah (PR) untuk seluruh masyarakat yang peduli agar tak ada lagi masyarakat yang apatis.
“Dan kita punya PR untuk mengajak seluruh rakyat memiliki kesadaran yang lebih baik tentang proses politik, tentang proses demokrasi,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Kesadaran politik dan demokrasi Indonesia di tengah masyarakat menjadi target besar Anies ke depannya usai gagal maju Pilkada 2024.
“Karena itu, salah satu tujuan besar yang akan diperjuangkan ke depan adalah meningkatkan kesadaran politik dan demokrasi Indonesia,” ujarnya.
“Membantu mendorong supaya inisiatif-inisiatif, gerakan-gerakan sosial kemasyarakatan itu bisa tumbuh berkembang, khususnya di kalangan anak-anak muda,” sambungnya.
Demo RUU Penyiaran di DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (27/5/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
Ia pun menjadikan beberapa project buatan penggemarnya sebagai contoh gerakan yang bisa ditiru oleh masyarakat.
“Seperti yang selama ini sudah dikerjakan, seperti misalnya Humanis, Ubah Bareng, Turun Tangan, dan lain-lain,” pungkasnya.
Anies Baswedan memberikan pernyataannya melalui Youtube Anies Baswedan setelah dipastikan tak ikut Pilkada 2024. Dalam video berdurasi 14 menit tersebut dirinya mengomentari banyak hal terkait Pilkada, putusan MK, gerakan masyarakat, rasa penyesalan, dan harapannya setelah tak maju Pilkada.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, jalan Anies menuju Pilgub DKI Jakarta 2024 menemui berbagai rintangan. Ia sempat ditinggalkan partai pengusungnya, lalu diisukan akan diusung PDIP walau tak jadi, hingga diisukan akan maju di Pilgub Jawa Barat.
Akhirnya, setelah pendaftaran Pilkada 2024 ditutup pada Kamis (29/8) kemarin, Anies dipastikan absen di kontestasi lima tahun sekali ini. Padahal, dirinya memiliki nilai elektabilitas tertinggi di DKI Jakarta dalam berbagai survei.