Anies Baswedan Mulai Diserang Rekayasa AI

23 Januari 2024 15:48 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon presiden nomer urut 1 Anies Baswedan menyampaikan orasi saat kampanye terbuka di Lapangan Jambidan, Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (23/1/2024). Foto: Nyoman Hendra Wibowo/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Calon presiden nomer urut 1 Anies Baswedan menyampaikan orasi saat kampanye terbuka di Lapangan Jambidan, Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (23/1/2024). Foto: Nyoman Hendra Wibowo/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Muncul rekaman suara palsu yang menirukan suara Ketum NasDem Surya Paloh dan Capres 01 Anies Baswedan di media sosial.
ADVERTISEMENT
Rekaman suara itu menampilkan percakapan palsu seolah-olah Anies tengah dimarahi oleh Paloh usai debat capres.
Anies pun buka suara dan menyatakan bahwa rekaman suara itu adalah hasil dari rekayasa artificial intelligence (AI). Ia pun meminta agar masyarakat tidak mudah percaya.
"Ya, kita harus kritis saja, karena sekarang ada teknologi artificial intelligence yang bisa membuat, bahkan gambar, audio, visual nampak seperti asli,” kata Anies di Lapangan Jambidan, DIY, Selasa (23/1).
“Itu sudah ketika kampanye Pilpres di Amerika saja waktu itu sudah ada," lanjut Anies memberikan contoh.
Calon presiden nomer urut 1 Anies Baswedan menyampaikan orasi saat kampanye terbuka di Lapangan Jambidan, Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (23/1/2024). Foto: Nyoman Hendra Wibowo/ANTARA FOTO
Untuk itu, Anies berpesan agar masyarakat kritis memilah informasi yang beredar. Ia pun meminta semua pihak untuk mengecek kebenaran kabar yang didapat.
"Jadi sekarang kita sebagai masyarakat harus kritis sehingga kalau ada informasi yang datang, dicek kebenarannya. Dan sudah ada tempat-tempat untuk merujuk apakah ini hoaks atau bukan," kata Anies.
ADVERTISEMENT
Ia juga memberi pesan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kampanye untuk tidak melakukan kampanye penuh kebohongan.
"Ya gunakanlah kampanye yang baik. Yang sesuai dengan prinsip, jangan menggunakan pembohongan-pembohongan untuk berkampanye gitu ya," pungkasnya.