Anies Bicara soal Isu Lockdown Weekend, PSBB Ketat, hingga Libur Panjang Imlek

6 Februari 2021 8:11 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) didampinghi Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran (kanan) saat peluncuran Logo Jakarta Bermasker, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (3/2). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) didampinghi Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran (kanan) saat peluncuran Logo Jakarta Bermasker, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (3/2). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Angka kasus harian virus corona di Jakarta terus meningkat. Meski demikian, Gubernur DKI Anies Baswedan memastikan tidak akan mengeluarkan kebijakan lockdown.
ADVERTISEMENT
Hal ini ditegaskan Anies karena akhir-akhir ini, terus bergulir isu yang menyebut Jakarta akan menggunakan opsi lockdown Sabtu-Minggu dan malam hari.
"Tidak ada rencana lockdown di akhir pekan di DKI Jakarta," tegas Anies dalam video klarifikasinya, Jumat (5/2).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan sambutan saat peluncuran Logo Jakarta Bermasker, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (3/2). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Anies menegaskan, Pemprov DKI tak pernah mempertimbangkan opsi untuk melakukan lockdown akhir pekan. Sebab penularan virus corona tak mengenal hari dan waktu.
"Jakarta tidak merencanakan kebijakan lockdown di akhir pekan. Itu wacana yang berkembang di masyarakat dan media. Tapi kami tidak di posisi mempertimbangkan apalagi menetapkan. Bahwa akan ada lockdown di akhir pekan di Jakarta, itu tidak benar," tegasnya lagi.
Lebih lanjut, Anies menegaskan Jakarta akan mengikuti keputusan pemerintah pusat untuk memperpanjang PPKM. Dengan demikian, PSBB ketat yang sedang dijalankan DKI sejak 11 Januari lalu akan kembali diperpanjang. Sebagaimana diketahui, kebijakan PSBB ketat di Jakarta sejalan dengan PPKM Jawa-Bali yang dicanangkan pemerintah pusat.
ADVERTISEMENT
"Saat ini kami masih terus menjalankan kebijakan PSBB seperti arahan PPKM pemerintah pusat yang kembali diperpanjang," ujarnya.
Pekerja berjalan melintasi terowongan Kendal, Jakarta, Selasa (26/1). Foto: Wahyu Putro A/Antara Foto
Anies menyebut PSBB akan diperpanjang dan diterapkan selama 24 jam dalam batas waktu penerapan. Sebab virus tak hanya menyebar di akhir pekan, tapi setiap saat.
"Segala protokol yang berlaku harus kita jalankan secara bersama-sama, tertib, setiap saat, bukan hanya akhir pekan atau malam karena virus enggak kenal waktu dan bisa terus menerus menyebar," tuturnya.

Anies Minta Warga Jakarta di Rumah Saja saat Libur Panjang Imlek

Salah satu hal yang menjadi perhatian Anies adalah libur panjang Imlek yang akan dihadapi warga Jakarta dalam beberapa hari ke depan. Anies pun menyoroti angka kasus corona di Jakarta yang naik signifikan setelah libur panjang.
Suasana pembagian angpau saat imlek di Vihara Dharma Bhakti, Jakarta Barat. Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
Anies berpesan agar warga Jakarta di rumah saja pada libur Imlek pekan depan, sehingga mencegah terjadinya penularan COVID-19. Sebagaimana diketahui, libur Imlek jatuh pada Jumat, 12 Februari.
ADVERTISEMENT
"Pekan depan Imlek, maka saya imbau untuk memilih berada di rumah saja. Jangan ke luar kota, tidak lama-lama di dalam mobil, berlama-lama, berjam-jam yang berpotensi penularan antarkeluarga sangat tinggi," ujarnya.
Anies juga meminta warga menahan diri menghindari tempat-tempat keramaian. Serta berpergian jika ada keperluan mendesak saja.
Warga keturunan Tionghoa melakukan sembahyang di Vihara Amurva Bhumi, kawasan Karet Semanggi, Jakarta, Jumat (24/1/2020). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pesan tersebut disampaikan untuk mengingatkan bahwa kasus corona di Jakarta setiap memasuki libur panjang. Apalagi, kasus corona di ibu kota terbilang cukup tinggi.
"Ada satu hal bahwa setiap selesai akhir pekan yang panjang masa liburan, COVID selalu naik pada 1-2 minggu sesudah liburan," tutur Anies.
"Kita semua sadari pandemi masih ada dan potensi terpapar bila ada interaksi tinggi. Saya sampaikan pesan untuk melindungi semua. Insyaallah kita bisa segera terbebas," tutup dia.
ADVERTISEMENT