Anies Bicara soal Pemimpin Harus Berani: Sebelum Berani Harus Benar

15 Mei 2023 22:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Anies Baswedan menghadiri acara bersama sejumlah masyarakat dan tokoh perubahan di Jakarta pada Senin (15/5) malam. Foto: Youtube/Refly Harun
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan menghadiri acara bersama sejumlah masyarakat dan tokoh perubahan di Jakarta pada Senin (15/5) malam. Foto: Youtube/Refly Harun
ADVERTISEMENT
Anies Baswedan menghadiri acara bersama sejumlah masyarakat dan tokoh perubahan di Jakarta pada Senin (15/5) malam. Beberapa tokoh yang hadir yakni Said Didu, Refly Harun, hingga Eggi Sudjana.
ADVERTISEMENT
Anies menerima berbagai masukan dari masyarakat dan tokoh perubahan. Salah satunya terkait Anies harus menjaga demokrasi jika terpilih menjadi Presiden.
"Jadi soal harus menjaga demokrasi, kita jaga bersama-sama dan ini bukan soal berani dan tidak," kata Anies.
Anies kemudian menyinggung soal pemimpin harus berani. Ia tidak menyebut secara gampang masalah ini. Namun Presiden Jokowi dalam puncak acara Musyawarah Rakyat pada Minggu (14/5), Jokowi mengatakan RI membutuhkan pemimpin yang pemberani.
Anies lantas menjelaskan mengapa pemimpin harus benar terlebih dahulu sebelum berani.
"Kalau tidak benar, rasanya tidak berani, jadi urutannya benar dulu baru berani karena itulah sekuens paling logis," ucap Anies.
"Untuk benar harus ada gagasan harus ada nilai, gak mungkin tanpa nilai, gagasan bicara benar, benar salah itu ada unsur value," tutur Anies.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya di hadapan pendukungnya Jokowi meminta masyarakat untuk memilih pemimpin yang terbaik. Dengan nada bersemangat, Jokowi menyebut pemimpin harus pemberani dan dekat dengan rakyat.
"Ini negara besar, bangsa besar, dan rakyat Indonesia butuh pemimpin yang tepat, butuh pemimpin yang benar, yang dekat dengan rakyat. Yang paham hati rakyat, yang tahu kebutuhan rakyat, yang mau bekerja keras untuk rakyat. Itu yang dibutuhkan," ujar Jokowi yang berbaju putih itu.
"Kita butuhkan pemimpin yang pemberani demi rakyat. Rakyat, rakyat butuh pemimpin yang paham, yang mengerti bagaimana memajukan negara ini. Karena pemimpin itu harus paham dan tahu potensi serta kekuatan negara ini, kekuatan bangsa ini apa, dia harus ngerti, dia harus tahu," sambungnya.