Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali meninjau Pintu Air Manggarai, Kamis (2/1), setelah kunjungan ke beberapa titik lokasi banjir di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Anies mengatakan, per pukul 16.00 WIB tinggi muka air pintu Manggarai mulai menurun. Ketinggian air terpantau mencapai 750 centimeter alias Siaga IV.
"Saat ini data terakhir posisi jam 16.00 WIB ketinggian 750 (cm). Ini sudah jauh lebih rendah dibanding kondisi kemarin di mana mencapai angka 900 (cm)," ujar Anies di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan. Anies sudah meninjau PA Manggarai kemarin pagi.
Menurut Anies, ketinggian 750 centimeter merupakan angka yang hampir mencapai batas normal. Sementara batal normal ada di angka 600 centimeter.
"Normal rata-rata di musim hujan itu 600 (cm). Jadi kemarin 600-900 (cm) itu nambah 3 meter di pintu air Manggarai. Tiga meter itu luar biasa tinggi. Sekarang sudah kembali 750 (cm) secara bertahap turun lebih rendah," ujar Anies.
ADVERTISEMENT
"Artinya volume air yang datang dari pegunungan, hulu, sudah mulai berkurang. Tadi saya ke Kampung Pulo juga sudah mulai surut. Sekarang kita sudah mulai pembersihan. Jadi secara bertahap kondisi Jakarta makin terkendali," lanjutnya.
Sementara itu, Pemprov DKI juga telah memikirkan langkah untuk pembersihan dan pemulihan. Salah satunya dengan membagikan cairan karbol untuk membersihkan rumah-rumah yang terdampak banjir.
"Sesudah ini semua, Pemprov siapkan disinfektan, dibagikan ke masyarakat, karbol untuk bersihkan rumah-rumah," kata Anies.
Sebelum Anies, Kepala BNPB Doni Monardo dana Menko PMK Muhadjir Effendy juga telah meninjau Pintu Air Manggarai. Keduanya memantau ketinggian air di sana dan melihat peta aliran air dari hulu hingga Manggarai, juga aliran setelah melalui Manggarai.
Per Rabu (1/1) pukul 19.00 WIB, data BPBD DKI menyebut jumlah pengungsi Jakarta berjumlah 31.232 orang.
ADVERTISEMENT
Adapun pengungsi terbanyak berada di wilayah Jakarta Timur dengan jumlah 13.516 orang, disusul Jakarta Barat dengan 10.586 orang, Jakarta Selatan 5.305 orang, Jakarta Utara 1.515 orang, dan Jakarta Pusat 310 orang.