Anies Dorong Insiden Ledakan Tungku Smelter PT ITSS Diinvestigasi Lengkap

26 Desember 2023 23:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres Anies Baswedan dalam acara Desak Anies di Aming Coffee Podomoro, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (26/12/2023). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Capres Anies Baswedan dalam acara Desak Anies di Aming Coffee Podomoro, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (26/12/2023). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Capres nomor urut 01, Anies Baswedan, mendesak adanya investigasi lengkap terhadap insiden meledaknya tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) yang terjadi pada Minggu (24/12). Hal itu untuk mengetahui apakah insiden tersebut terjadi di luar kendali, atau ada faktor lain yang mempengaruhi.
ADVERTISEMENT
"Kecelakaan kerja itu bisa terjadi karena memang di luar kendali atau itu karena tidak ada antisipasi untuk keselamatan, karena itu menurut saya harus ada investigasi yang lengkap," ujar Anies dalam acara Desak Anies di Aming Coffee, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (26/12).
Anies menyebut, jika insiden tersebut terjadi akibat ada perencanaan yang keliru, maka perlu ada hukuman setara bagi pihak yang dinilai harus bertanggung jawab.
"Bila ini terjadi karena ada perencanaan yang meleset, bila tidak ada hitungan faktor risiko, maka yang bertanggung jawab harus mendapatkan hukuman yang setara," ucap Anies.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu menyebut keselamatan kerja harus menjadi prioritas. Selain itu, menilai dalam pengerjaan proyek-proyek pertambangan seharusnya mengedepankan menggunakan tenaga kerja asal Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Penting untuk kita tegaskan, semua proyek-proyek yang menyangkut pertambangan dan lain-lain harus memprioritaskan tenaga kerja Indonesia, jadi jangan justru malah menjadi tempat bekerjanya tenaga asing," tuturnya.
Ledakan tungku smelter milik PT ITSS, Minggu (24/12/2023). Foto: Dok. Istimewa
Anies menyebutkan perlu adanya audit untuk jaminan keselamatan kerja. Kemudian, memastikan benefit yang diberikan perusahaan diterima pekerja dengan adil.
"Keselamatan kerjanya diaudit, jaminan kerjanya diaudit, kemudian memastikan bahwa benefit yang diberikan kepada para pekerja itu diterima dengan adil. Kalau itu dilakukan, maka kita akan memberikan kesetaraan," pungkasnya.
Adapun dalam peristiwa ledakan tungku smelter tersebut, 18 orang pekerja tercatat tewas. Di antaranya 10 orang tenaga kerja Indonesia dan 8 tenaga kerja asing asal Tiongkok. Sementara yang masih diberikan perawatan medis sebanyak 41 orang.