Anies-Ganjar Bersaing Ketat Menurut CSIS, Bagaimana Prabowo?

3 Januari 2024 12:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur CSIS, Philips J Vermonte, di program Info A1 kumparan. Foto: Melly Meiliani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur CSIS, Philips J Vermonte, di program Info A1 kumparan. Foto: Melly Meiliani/kumparan
ADVERTISEMENT
Pilpres satu putaran tampaknya sulit terwujud. Meski elektabilitas Prabowo-Gibran tembus 40% di berbagai lembaga survei, tetap saja butuh suara lebih banyak untuk mewujudkan satu putaran.
ADVERTISEMENT
Hal ini jadi kesempatan bagi pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar-Mahfud untuk merebut suara agar bisa lolos di putaran kedua.
"Ganjar-Mahfud dan AMIN ini akan ketat terus karena memang ini kan dilemanya," kata Senior Fellow CSIS, Philips J. Vermonte, dalam wawancara khusus program Info A1 kumparan, Rabu (3/1).
Philips menilai, tim AMIN lebih stabil dan bisa melanjutkan kampanye dengan arah yang jelas. Tantangan justru ada di kubu Ganjar.
Philips melihat, Ganjar menghadapi tantangan tentang arah kebijakan nanti, apalagi setelah Presiden Jokowi dinilai mendukung Prabowo-Gibran.
"Positioning yang saya kira, bikin sakit kepala gitu, Pak Jokowi ada di Pak Prabowo, mau narasi lanjutkan, ya enggak pas. Tapi mau bilang perubahan terlambat walaupun masih bisa, itu susah bagaimana mengelola," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Karena itu pula, bisa saja pemilih langsung menjatuhkan pilihan ke Prabowo dengan narasi melanjutkan atau ke Anies yang membawa gagasan perubahan.
Tapi, Philips menyarankan, Ganjar bisa memainkan isu lebih spesifik. Bagaimana menyelesaikan korupsi, desentralisasi, dan berbagai permasalahan lainnya.
Lalu, bagaimana dengan Prabowo?
Philips menilai, posisi Prabowo masih bisa naik ataupun turun. Apa yang bisa menggoyahkan pilihan warga? Salah satunya debat.
CSIS menjabarkan kembali hasil survei dari para capres-cawapres. Prabowo-Gibran memang mendapatkan 40% lebih elektabilitas di survei.
Setelah itu, pertanyaan didetailkan lagi, apakah sudah mantap atau belum dalam pilihannya. 70% memang sudah mantap, tapi masih ada 30% yang masih bisa berubah.
"Milih satu minggu sebelum pencoblosan, setelah menonton semua debat, yang ini di luar yang mantap, 30-an persen. Ini masih ruang untuk semua kandidat mengubah persepsi, masih ada dan cukup, 30 persen itu signifikan dan debat lewat televisi ditonton semua orang, itu platform murah, diselenggarakan negara, menjangkau banyak orang dan tadi bisa diolah seterusnya," ucap Philips.
ADVERTISEMENT
Pekan ini, debat capres akan memasuki periode ketiga, dengan tema: Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik.