Anies Hadiri Konferensi Orang Muda Walhi: Saya Tak Kirim Utusan

25 November 2023 14:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres Anies Baswedan menghadiri acara Konferensi Orang Muda Pulihkan Indonesia WALHI di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Sabtu (25/11/2023). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres Anies Baswedan menghadiri acara Konferensi Orang Muda Pulihkan Indonesia WALHI di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Sabtu (25/11/2023). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menggelar acara Konferensi Orang Muda Pulihkan Indonesia di Balai Kartini, Jakarta Selatan pada Sabtu (25/11).
ADVERTISEMENT
Walhi turut mengundang 3 capres untuk memberikan gagasannya dalam acara tersebut. Hanya Anies Baswedan yang hadir secara langsung. Belum ada keterangan soal Ganjar dan Prabowo.
"Ketika kami menerima undangan untuk hadir di sini berkumpul dengan anak muda Indonesia. Kalau istilah bung Zenzi [Direktur Walhi, Zenzi Suhadi] datang membawa masalah, saya begitu dengar saya sedang mau belanja masalah jadi datanglah ke tempat ini supaya bisa ketemu," ujar Anies dalam sambutannya di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Sabtu (25/11).
"Kami ingin belanja (masalah) dan sebenarnya saya ingin mendengar dengan apa yang disampaikan," tambahnya.
Anies menyebut bahwa mendengarkan aspirasi dan masalah adalah sebuah ikhtiar dari pelaksanaan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Indonesia ini didirikan untuk melaksanakan sebuah gagasan yang disebut sebagai menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Itu gagasan sederhana yang dituliskan dalam Undang-Undang Dasar pembukaan 45," jelas Anies.
ADVERTISEMENT
"Mengembalikan ke jalur ini adalah ikhtiar kita, karena itu ketika mendengar apa yang disampaikan, berbicara tentang apa yang harus diubah, kami menangkap itu semua kami bawa," sambungnya.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu menyebut dirinya tidak ingin mengirim utusan dan ingin menerima langsung masalah yang disampaikan.
"Saya tidak ingin kirim utusan, saya ingin terima langsung dari teman-teman. Saya ingin menyampaikan bahwa ketika kita berbicara tentang keadilan, maka kita harus mendengar dari yang paling tidak merasakan keadilan," tutur Anies.
Anies juga mengatakan bahwa berbicara tentang keadilan, tidak bisa mendengar dari orang yang sudah merasakan keadilan. Sebab tidak memiliki cerita untuk diungkapkan.
"Karena kalau kita bicara dengan mereka yang sudah mendapatkan banyak barangkali mereka tidak bisa cerita. Tapi bagi mereka yang tidak merasakan keadilan, yang namanya keadilan jadi penting sekali, jadi hal yang mendasar sekali," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Dalam acara tersebut, Anies diberikan piagam hasil dari kongres Kaum Muda Memulihkan Indonesia Walhi.
Isi piagam Kaum Muda dalam Memulihkan Lingkungan Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Kami anak muda Indonesia, bersepakat membangun kekuatan kolektif mempertahankan tanah air Indonesia, dan ikut memastikan tumbuhnya demokrasi, serta bertumbuhnya keadilan dalam demokrasi.
2. Kami akan memastikan negara menyediakan pendidikan yang berkualitas, bebas pembiayaan, mengakomodir pengetahuan lokal, perlindungan sekolah alternatif, serta meningkatkan kesejahteraan pengajar.
3. Kami akan selalu meningkatkan penyelenggara negara untuk melindungi segenap tumpah darah dan seluruh bangsa Indonesia dari ancaman risiko bencana ekologis, dan krisis iklim sesuai UUD 1945.
4. Kami akan memastikan negara harus segera meninggalkan sistem ekonomi politik pro kapitalisme, dan beralih kepada ekonomi nusantara yang berorientasi kepada konsep ekonomi kerakyatan yang berakar pada kemandirian dan kearifan lokal, perlindungan lingkungan dan sosial sebagai jalan menjawab kemiskinan dan ketergantungan pada utang luar negeri.
ADVERTISEMENT
5. Kami berkomitmen mengawal dan memastikan pemerintahan yang terpilih pada Pemilu 2024, akan menjadikan piagam ini sebagai dasar utama dalam pembentukan kebijakan pengelolaan sumber daya alam, dan penyusunan rancangan pembangunan jangka panjang, untuk mencapai visi Indonesia pulih 2045.