Anies Ingin KH Syaikhona Kholil Bangkalan Jadi Pahlawan Nasional

Paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Haul ke 12 KH Ahmad Sufyan Miftahul Arifin di Ponpes Mamha'ul Hikam, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (28/12) malam. Foto: Haya Syahira/kumparan

Capres 01 Anies Baswedan melakukan safari ke sejumlah daerah di Jawa Timur. Anies sempat hadir dalam Haul ke-12 KH. Ahmad Sufyan, Situbondo bersama wakilnya Muhaimin Iskandar.

Dalam sambutannya, Anies menyampaikan keinginannya untuk menjadikan salah satu ulama kharismatik paling berpengaruh di Indonesia, yakni KH Syaikhona Kholil Al-Bangkalani sebagai pahlawan nasional.

"Salah satu yang ingin kami tuntaskan, sudah lama ingin tuntaskan, kita ingin agar salah satu ulama terpenting dalam perjalanan sejarah umat Islam Syaikhona Kholil sebagai pahlawan nasional di Indonesia," kata Anies dalam sambutannya, di di Ponpes Mamba’ul Hikam, Situbondo, Kamis (28/12) malam.

Anies dan Cak Imin juga sempat sowan ke sejumlah kiai dan ulama di Jawa Timur. Salah satunya sowan ke Kiai Kholil As'ad di Pondok Pesantren Walisongo di Situbondo, Jawa Timur.

Kiai Kholil merupakan sosok penting dalam pencalonan Cak Imin. Kiai Kholil lah yang memerintahkan Cak Imin untuk maju mendampingi Anies sebagai Cawapres.

Paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Haul ke 12 KH Ahmad Sufyan Miftahul Arifin di Ponpes Mamha'ul Hikam, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (28/12) malam. Foto: Haya Syahira/kumparan

Anies sendiri menganggap Kiai Kholil As'ad sebagai tokoh penting dalam menggaet suara di Pilpres 2024 khususnya di wilayah 'Tapal Kuda' Jatim. Dia merupakan cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Raden As'ad Syamsul Arifin.

Cak Imin juga secara khusus berziarah ke makam salah satu guru Syaikhona Kholil, KH. Abdul Bashar atau Mbah Bashar di Pondok Pesantren Al Ashriyah.

Syaikhona Kholil merupakan salah satu ulama yang paling berpengaruh dalam penyebaran Islam di Indonesia. Selain berguru pada ulama-ulama top lainnya di Indonesia, seperti Syech Nawawi Al-Bantani, dia juga berguru hingag ke Makkah dengan Sayyid Ahmad Bin Zaini Dahlan.

Keilmuannya membuat para ulama besar lainnya menjadikan Syaikhona Kholil rujukan untuk menuntut ilmu. Tak tanggung-tanggung, muridnya juga tidak kalah 'alim dengannya.

Sebut saja KH Hasan Genggong, KH Hasyim Asy'ari, KH Ahmad Dahlan, KH Abdul Wahab Hasbullah, KH Bisri Syamsuri, KH Ma'sum, hingga KH Bisri Mustofa.