Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuka kegiatan musyawarah Wilayah XV Pemuda Muhammadiyah. Dalam sambutannya, Anies sempat menyinggung revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) menjadi pusat kegiatan budaya dunia.
ADVERTISEMENT
"Kami mendorong Jakarta itu menjadi salah satu kota besar dunia di berbagai aspek. Termasuk yang diramaikan kemarin, TIM itu. Karena kita sebagian masih berpikir sekarang. Kita mau menempatkan TIM sebagai pusat kegiatan budaya dunia," kata Anies di Balai Kota, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (29/11).
Mantan Mendikbud itu menuturkan dengan adanya revitalisasi TIM, budayawan dan seniman Jakarta dapat bertemu dengan pelaku budaya dari belahan dunia lainnya. Sehingga, pelaku seni dapat memiliki pengalaman lain.
"Yang nanti hadir di TIM itu pelaku kebudayaan dari seluruh dunia, mereka datang ke sini. Sehingga pelaku-pelaku kita itu ketemu dengan counterpart yang karyanya kelas dunia. Kita ini kalau ketemu counterpart-nya kelas lokal, rasanya jago terus. Jagoan terus, jago kandang," ucapnya.
ADVERTISEMENT
"Karena itu saya katakan kalau imajinasinya berbeda, repot. Kadang-kadang yang sering terjadi itu kami dikritik. Bukan kita dikritik. Ada orang-orang membuat imajinasi, lalu dia mengkritik imajinasinya sendiri, lalu kita yang disalahkan," tambahnya.
Karena itu, Anies menganggap adanya rencana pembangunan wisma perlu dibuat agar pelaku seni dalam berdatangan dan menciptakan sebuah ekosistem budaya.
"Karena itulah, kenapa dibuat di sana ada wismanya. Supaya apa? Supaya pelaku-pelaku seni budaya itu datang ke Jakarta tidak tinggal di luar, dia tinggal di dalam 24 jam dia di situ. Sebuah ekosistem seni budaya," kata Anies.
Lebih lanjut, Anies berharap agar Pemuda Muhammadiyah juga mulai memiliki pandangan secara luas. Ia meminta agar Pemuda Muhammadiyah dapat mengikuti forum global umat Islam sehingga mampu ciptakan calon pemimpin muda dunia.
ADVERTISEMENT
"Pimpinan Pemuda Muhammadiyah di Jakarta jangan membayangkan Indonesia saja. Tapi bayangkan kontribusinya dunia. Datanglah di forum-forum global umat islam. Maka Indonesia hadir sebagai penonton. Indonesia hadir sebagai pendengar. Saya berharap kepada Muhammadiyah menjadi supplier pemimpin-pemimpin muda dunia yang hadir di forum-forum global itu," tutupnya.