Anies: Jakarta Masih Siaga, BMKG Prediksi Ada Risiko Hujan Ekstrem

22 Februari 2021 10:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas membersihkan sisa-sisa sampah pasca banjir di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (21/2/2021). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas membersihkan sisa-sisa sampah pasca banjir di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (21/2/2021). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hujan yang melanda DKI Jakarta sejak 19 Februari lalu menyebabkan sejumlah wilayah terendam banjir. Cuaca ekstrem juga diprediksi akan terjadi hingga beberapa hari ke depan.
ADVERTISEMENT
Merespons ramalan cuaca BMKG ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, pihaknya akan terus bersiaga untuk mengantisipasi banjir dan hal-hal tak diinginkan lainnya.
"Kami di Pemprov DKI Jakarta terus bersiaga karena ramalan cuaca dari BMKG menyampaikan bahwa pulau Jawa khususnya di kawasan pesisir utara masih memiliki risiko curah hujan ekstrem. Seperti kita alami hari Sabtu dan Minggu kemarin," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/2).
Petugas mengangkut mobil yang sempat terendam banjir di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (21/2/2021). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Saat Jumat malam hingga Sabtu dini hari, Jakarta diguyur hujan ekstrem. Intensitas hujan bahkan mencapai 266 mm per jam. Padahal, batas cuaca ekstrem, yakni 150 mm per jam.
Tidak heran bila sejumlah wilayah di Jakarta masih banjir. Tapi, dalam waktu singkat banjir surut dengan segala upaya bersama Pemprov DKI Jakarta dengan sejumlah pihak dan warga.
Foto udara banjir di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Sabtu (20/2). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
Anies mengeklaim persiapan pihaknya sebelum memasuki musim hujan cukup baik. Bahkan, kata dia, cuaca ekstrem yang sempat melanda Jakarta bisa tertangani.
ADVERTISEMENT
"Persiapan kita sebelum memasuki musim hujan Alhamdulillah menunjukkan tanda-tanda pelaksanaan yang baik. Curah hujan ekstrem dalam waktu 1 hari semuanya sudah bisa tertangani dengan baik," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, banjir DKI menyebabkan 5 orang meninggal dunia. Empat korban merupakan anak-anak di kawasan di Jati Padang, Jakarta Selatan dan Jakarta Barat.