Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sempat membandingkan kondisi Jakarta dengan Shanghai, China. Hal ini disampaikan di hadapan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam Munas APPSI.
ADVERTISEMENT
Terkait sindiran itu, Anies menilai, apa yang disampaikan Tito merupakan rangkaian transformasi yang berhasil dilakukan China dalam 4 dekade belakangan. Transformasi menyeluruh itu berhasil dilakukan dan meningkatkan taraf hidup seluruh daerah.
"Begini. Pak Tito tadi memberikan gambaran transformasi yang dialami oleh Tiongkok selama empat dekade. Karena beliau menceritakan bagaimana analis-analis di akhir tahun 70-an-80-an mengantisipasi perubahan yang terjadi di Tiongkok," kata Anies di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (26/11).
"Jadi menceritakan betapa cepatnya terjadi perubahan di sana. Dan kemudian di dalam konteks itu, menceritakan dua kota, yang pada waktu itu tahun 1998," tambah Anies.
Anies mengatakan, ucapan Tito bisa dipandang sebagai sebuah hal yang objektif. China yang sebelumnya merupakan negara kecil bisa melompat 100 kali lebih besar dan bisa dibandingkan dengan negara-negara besar dunia.
ADVERTISEMENT
"Jadi menurut saya, tidak usah dilepaskan konteks percakapannya. Konteks percakapannya adalah konteks percakapan tentang transformasi. Itu artinya juga PR bagi kita untuk mempercepat transformasi. Dan ini obyektif saja," jelas Anies.
Karena itu, Anies menyebut semua daerah harus mengambil pesan penting dari pidato Tito soal perkembangan pesat China. Tidak sebatas soal Jakarta dan Shanghai.
"Jadi menurut saya justru pelajaran penting yang kita ambil dari pesan yang disampaikan Pak Mendagri tadi adalah pesan tentang transformasi sebuah negara. Lebih dari soal kata kampung, jadi kan itu memang clickbait, menarik, tweetable gitu," ujar dia.
"Tapi sesungguhnya, ini adalah pesan penting bagaimana transformasi sebuah negara itu terjadi, dikerjakan dengan konsisten selama beberapa dekade, dan sekarang mereka merasakan buahnya," ucap Anies.
Sebelumnya, Tito awalnya mencontohkan China sebagai negara yang menganut sistem nondemokrasi bisa berkembang pesat seperti sekarang ini. Kemudian, Tito membandingkan Jakarta dengan salah satu kota di China, Shanghai, yang berkembang pesat.
ADVERTISEMENT
"Pak Anies, saya yakin Pak Anies sering ke China, kalau kita lihat ke Jakarta [sekarang] kayak kampung dibanding dengan Shanghai," tutur Tito.