Anies: Kalau Ada Tambahan Waktu, Masalah Jakarta Bisa Tuntas

6 Oktober 2021 20:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau Gerebek Lumpur di Setu Babakan, Jakarta.  Foto: Instagram/@aniesbaswedan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau Gerebek Lumpur di Setu Babakan, Jakarta. Foto: Instagram/@aniesbaswedan
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengungkapkan kesulitannya selama menjadi Gubernur untuk membenahi kota Jakarta.
ADVERTISEMENT
Menurut Anies, untuk setiap pejabat pemerintahan pasti memiliki tingkat kesulitan dan tantangannya masing-masing, karena itu perlu waktu untuk mengelola sebuah kota menjadi lebih baik dari sebelumnya.
“Sebenarnya di Jakarta ini semuanya perlu waktu, perlu waktu di Jakarta. Jadi kalau ditanya paling sulit, semuanya punya tantangan ya, tapi semuanya tidak bisa tuntas langsung,” ujar Anies dalam workshop nasional DPP PAN di Bali yang dikutip dari YouTube PAN TV, Rabu (6/10).
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat meresmikan Stasiun Terpadu Sudirman bersama Menteri BUMN, Dirut MRT Jakarta, dan Wagub DKI Jakarta. Foto: Dok. Istimewa
Anies menjelaskan, saat ini banyak hal yang sudah dirinya atasi di Jakarta yaitu terkait soal kemacetan hingga banjir. Untuk itu, dirinya berharap jika ada tambahan waktu akan segera ia tuntaskan program-program yang belum dan harus dituntaskan dalam waktu dekat.
“Transportasi Alhamdulillah sekarang sudah jalan kemudian kemacetan jalan, persoalan banjir satu persatu kita bereskan, tapi perlu waktu semua. Jadi kalau ada tambahan waktu mudah-mudahan bisa tertuntaskan dengan baik begitu,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Di kesempatan ini Anies juga bercerita bagaimana menjadi pemimpin di Jakarta. Anies mengaku berusaha untuk tidak kenal lelah untuk membangun Jakarta. Apalagi, lanjut dia, apa yang sedang dilakukan merupakan hal yang ia senangi.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melihat maket integrasi antara TransJakarta dan MRT di Stasiun Asean, Jakarta, Rabu (22/1/2020). Foto: Helmi Afandi/kumparan
"Di Jakarta staminanya luar biasa, capek atau tidak itu semua soal perasaan. Besar kecil ada ukurannya, berat ringan itu perasaan urusan itu berat ringan urusan perasaan," imbuhnya.
"Saya beri contoh kalau saya jalan ke toko elektronik selama 3 jam itu rasanya sebentar sekali. Tapi kalau diajak istri ke toko baju setengah jam aja sudah capek kita, padahal sama-sama acaranya sama nyamannya sama, tapi soal hati, kalau yang dikerjakan itu sama seperti apa yang kita sukai, tidak pernah merasa capek," ungkapnya.
ADVERTISEMENT