Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Anies: Kampanye Akbar Kami Lebih Merakyat
4 Februari 2017 19:53 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat hari ini menggelar kampanye akbar di Senayan, Jakarta Selatan. Kampanye akbar dihadiri oleh sejumlah elite partai penyokong dan puluhan artis yang mendukung pasangan dengan nomor urut dua tersebut.
ADVERTISEMENT
Kampanye akbar ini lebih mirip sebuah konser musik. Berbeda dengan kampanye akbar yang sempat digelar pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno beberapa waktu lalu, kampanye Ahok-Djarot menampilkan hiburan oleh artis ibu kota seperti Slank, Project Pop, Ello, Once, Kikan, Shanty. Memang Megawati, Ahok, dan Djarot sempat menyampaikan pidato. Tapi, di luar orasi tiga orang tersebut, kampanye akbar hanya berisi hiburan.
Cagub yang diusung PKS dan Partai Gerindra Anies Baswedan tidak ambil pusing dengan kemasan kampanye akbar Ahok-Djarot yang lebih mirip sebagai suatu konser musik.
"Ya kita harus hormati di situ, setiap tim sukses pasangan calon memiliki caranya sendiri dalam berkampanye jadi saya tidak ambil pusing," tutur Anies seusai berkampanye di Masjid An-Nur, Kalimalang, Jakarta Timur, Sabtu (4/2).
ADVERTISEMENT
Namun, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini memastikan bahwa tiap kampanye akbar yang digelar pasangan Anies-Sandi akan menonjolkan prinsip kerakyatan. Anies menyebut ia lebih menyukai sebuah kampanye akbar yang merakyat, bukan yang menonjolkan elite.
Anies menegaskan kampanye akbar pasangan nomor tiga yang akan digelar Minggu (5/2) akan jauh dari kesan elite. "Untuk kampanye akbar esok hari di Lapangan Banteng pun akan demikian, akan lebih banyak elemen rakyatnya dibanding elitenya," ujarnya.
Mantan rektor Universitas Paramadina ini punya alasan tersendiri mengapa kampanye akbar harus dilakukan dengan cara yang merakyat dan sederhana. Menurut dia, proses Pilgub DKI Jakarta merupakan pesta demokrasi yang diciptakan oleh rakyat dan untuk rakyat.
"Namanya proses Pilkada dan kampanye itu sepenuhnya kan pesta demokrasi yang diciptakan dari rakyat dan untuk rakyat, kami jelas masih menganut paham yang demikian," tutupnya.
ADVERTISEMENT