Anies ke PSI: Bukan Berarti Segala Hal Bisa Dilakukan Partai Anak Presiden

3 Maret 2024 15:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
94
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres 01 Anies Baswedan menghadiri pernikahan warga Kampung Akuarium, Jakarta Utara, Minggu (3/3/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres 01 Anies Baswedan menghadiri pernikahan warga Kampung Akuarium, Jakarta Utara, Minggu (3/3/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
Capres 01 Anies Rasyid Baswedan turut mengomentari anomali perolehan 400 ribu suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara tiba-tiba dalam beberapa hari terakhir. Apa katanya?
ADVERTISEMENT
“Walaupun ketuanya adalah anak presiden bukan berarti segala hal bisa dilakukan terhadap partai yang dipimpin oleh anak presiden,” kata Anies saat ditemui di Kampung Akuarium, Jakarta Utara, Minggu (3/3).
Sebelumnya, PSI mengalami lonjakan perolehan suara signifikan beberapa hari terakhir. Hingga nyaris mencapai ambang batas parlemen 4 persen.
Namun berdasarkan pemantauan terakhir pada Minggu (3/3) pukul 10.00 WIB, perhitungan suara Pileg atau real count sementara yang dilakukan KPU, suara PSI telah mencapai 2.403.071 suara atau 3,13%. Padahal suara PSI di quick count sejumlah lembaga survei 2,6 persen.
Lonjakan suara ini pun dinilai janggal karena terjadi secara tiba-tiba dan ketika proses perhitungan suara di tingkat kecamatan dihentikan sementara.
Update Sirekap suara partai di Pileg 2024 per Minggu (3/3) pukul 09.00 WIB. Foto: KPU RI
Menurut Anies, hal seperti ini harusnya tidak hanya menjadi sorotan Bawaslu selaku badan independen pengawas pemilu, namun juga pemerintah pusat.
ADVERTISEMENT
“Malah lebih ketat lagi pengawasannya supaya tidak ada jajaran di bawah yang kemudian melakukan kegiatan walaupun tanpa diperintah,” tutur Anies.
“Jangan sampai nanti membuat cacat pemilunya. Kalau pemilunya cacat semua. Nila setitik rusak susu sebelanga. Begitu terjadi peristiwa seperti ini maka akan merusak semua,” lanjutnya.
Anies mengatakan, inilah alasan mengapa sejak awal ia selalu mendorong masyarakat untuk terus memantau dan mengawasi proses perhitungan suara sejak di TPS hingga diinput di situs KPU.
Hal ini untuk mengantisipasi berbagai bentuk kecurangan seperti dugaan penggelembungan suara dan kecurangan-kecurangan lainnya.
“Kita mendengar peristiwa itu, rakyat juga memantau dan mengundang kegelisahan. Kalau ini (bisa terjadi berarti yang lain-lain bagaimana?,” tuturnya