Anies Kebut Pembangunan Tanggul Pantai Sepanjang 3,7 Km

8 November 2018 16:50 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan Tanggul Laut (Giant Sea Wall) (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan Tanggul Laut (Giant Sea Wall) (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta terus berupaya menyelesaikan pembangunan tanggul pantai atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Saat ini, Pemprov DKI Jakarta masih harus menyelesaikan sisa pembangunan tanggul sepanjang 3,7 km.
ADVERTISEMENT
"Ada bagian Pemprov, ada bagian dari Kementerian PUPR dan swasta. Yang bagian Pemprov (DKI) kita masih harus mengerjakan 3,7 kilometer dan itu dikerjakan 2019-2022. 3,7 kilometer tanggul itu," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/11).
Anies Baswedan (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Saat ini, tanggul itu sudah dibangun di Cilincing, Jakarta Utara, sepanjang 2,2 km. Total tanggul pantai yang dibangun, yakni 20 km dan dibagi menjadi beberapa seksi, yakni Tanggul A, B, C, dan D.
Anies juga sudah rapat dengan Direktur Sungai dan Pantai dari Kementerian PUPR untuk membahas tanggul pantai. Anies menilai, pembangunan ini harus segera diselesaikan sebagai penahan air laut masuk ke daratan.
"Jadi tanggul A berada di pesisir pantai. Itu dibutuhkan, itu yang penting. Karena itu dibutuhkan untuk menjaga agar air laut tidak masuk ke daratan. Kenapa? Bukan semata-mata robnya tapi permukaan tanah kita menurun. Itulah yang dibutuhkan," jelas Anies.
ADVERTISEMENT
"Kalau ada tanggul insyaallah aman," imbuh dia.
Pembangunan tanggul pantai memang akan terus dilakukan dan dirampungkan. Tapi, untuk pembangunan tanggul laut atau Giant Sea Wall masih harus dibicarakan lagi.
"Yang tanggul di luar harus dibicarakan ulang. Tapi yang urgent untuk segera diteruskan adalah tanggul pantai," ucap dia.