Anies Kecam Aksi Premanisme Pembubaran Diskusi di Hotel Grand Kemang

29 September 2024 11:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
Anies Baswedan menyapa masyarakat saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Jakarta Pusat, Minggu (1/9/2024). Foto: Dok: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan menyapa masyarakat saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Jakarta Pusat, Minggu (1/9/2024). Foto: Dok: Istimewa
ADVERTISEMENT
Diskusi diaspora yang diselenggarakan Forum Tanah Air (FTA) di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, pada Sabtu pagi (28/9), dibubarkan paksa oleh sejumlah orang.
ADVERTISEMENT
Mengenai hal tersebut, Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan mengecam tindakan tersebut. Ia menuturkan bahwa kebebasan berpendapat adalah prinsip demokrasi.
"Kebebasan berbicara dan berpendapat sebagai salah satu prinsip demokrasi yang telah dilindungi oleh konstitusi haruslah dihormati," kata Anies dalam akun sosial media X @aniesbaswedan.
Selain aksi premanisme dalam diskusi, Anies juga mengecam tindakan premanisme dalam aksi damai Global Climate Strike.
"Maka kita perlu mengecam aksi premanisme penuh kekerasan yang membubarkan: 1) diskusi diaspora dan 2) aksi damai Global Climate Strike, yang terjadi dalam hari berurutan," ucap dia.
Lebih jauh, Mantan Mendikbud itu juga mendukung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut hingga ke akarnya.
"Kita dukung penuh Pak Kapolri @ListyoSigit beserta jajarannya agar bisa segera mengusut tuntas semua peristiswa ini. Tidak hanya terhadap para pelaku di lapangan, tapi juga otak di baliknya," terang dia.
ADVERTISEMENT
Acara diskusi FTA tersebut dihadiri oleh beberapa tokoh seperti Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun hingga mantan Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsudin ini. Diskusi dibubarkan secara paksa oleh sekelompok orang tidak dikenal saat baru akan dimulai.
Sekelompok orang tak dikenal itu merusak properti seperti banner, hingga proyektor di atas mimbar diskusi.
Sementara aksi Global Climate Strike, yang diadakan di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (27/9) kemarin itu juga sempat bentrok. Massa kontra dari sejumlah orang tak dikenal disebut merampas alat properti aksi.