Anies: Kematian Akibat Corona Didominasi Warga yang Belum Vaksin Lengkap

9 Februari 2022 6:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin dosis ketiga atau booster COVID-19 kepada warga di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/1/2022). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin dosis ketiga atau booster COVID-19 kepada warga di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/1/2022). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan temuan kasus kematian akibat corona didominasi oleh warga DKI Jakarta yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap.
ADVERTISEMENT
“Kebanyakan kasus kematian masih didominasi oleh warga yang belum mendapatkan vaksin lengkap,” kata Anies dikutip dari Instagram @aniesbaswedan, Rabu (9/2).
Anies berpendapat meskipun angka fatality rate tahun ini tidak sebesar tahun lalu saat puncak gelombang kedua, jika masih ditemukan kasus kematian, maka ini bukan lah suatu pencapaian.
“Walaupun angka kematian jauh lebih rendah dibandingkan saat gelombang Delta, tapi kita semua sadar satu kematian saja akibat COVID-19 tetap terlalu banyak dan harus dicegah sekuat tenaga,” jelasnya.
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin COVID-19 saat vaksinasi WNA di Gelanggang Remaja Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (29/12). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Untuk mencegah kasus kematian semakin bertambah, Anies kembali mengimbau kepada seluruh warganya untuk mendapatkan vaksinasi sesegera mungkin.
Begitu pula dengan vaksinasi dosis ketiga atau booster, masyarakat yang sudah memenuhi kriteria untuk menerima vaksin lanjutan ini diminta untuk segera mendatangi sentra vaksin terdekat.
ADVERTISEMENT
“Bagi semuanya saya ingin mengingatkan kembali untuk mari kita menuntaskan vaksinasi,” pungkasnya.
Saat ini capaian vaksinasi di DKI Jakarta memang sudah mencapai target kecuali untuk kelompok lansia dan anak umur 6 sampai 11 tahun.
Padahal, lansia adalah salah satu kelompok umur yang rentan terpapar COVID-19 dan berisiko tinggi karena faktor usia dan riwayat penyakit komorbid yang diderita.