Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Anies Kenang Haji Lulung: Kita Sering Ngobrol, Sosok yang Konsisten Berjuang
14 Desember 2021 18:30 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenang Abraham Lunggana atau yang akrab disebut Haji Lulung saat menghadiri prosesi pemakaman di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, Anies juga ikut mensalatkan jenazah Almarhum Haji Lulung .
“Kita semua warga Jakarta, Pemprov Jakarta merasa kehilangan salah seorang putera terbaik, salah seorang tokoh Betawi yang saat ini jadi ketua Badan Musyawarah (Bamus) Betawi. Beliau adalah salah seorang yang konsisten dalam perjuangan,” kata Anies kepada wartawan di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Selasa (14/12).
Anies mengenang Haji Lulung sebagai sosok yang mau belajar dan tidak pelit ilmu.
“Kita sering ngobrol, beliau datang ke rumah saya, saya ke posko di Tanah Abang, ngobrol dengan beliau, hangat, akrab,” kata Anies.
“Satu catatan, beliau pembelajar apa saja mau dipelajari, apa saja selalu dia ingin tahu, dan kalau dia pelajari sesuatu dia akan beri tahu teman-temannya, yuk kita belajar sama-sama, luar biasa,” sambung Anies.
ADVERTISEMENT
Salah satu hal yang membuat Anies terkesan dengan Haji Lulung adalah kepedulian Haji Lulung kepada rakyat kecil.
“Pak Haji Lulung selalu peduli dengan masyarakat kecil, salah satunya ketika beliau perjuangkan perda pasar,” kenang Anies.
“Jadi selama hidupnya, dan saya rasakan betul selama bertugas di Jakarta, kita komunikasi, kerja sama intensif selalu yang dibicarakan adalah kepentingan masyarakat kebanyakan,” pungkasnya.
Dulu Haji Lulung memang pernah bersitegang dengan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok soal penertiban lahan parkir di Tanah Abang.
Haji Lulung yang dikenal sebagai penguasa lahan parkir di sana tersinggung saat Ahok mengatakan penertiban daerah Tanah Abang sulit dilakukan karena preman di sana sulit untuk dikondisikan.