Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Anies: Kita Prihatin Harga Rumah Malah Turun bila Dekat Masjid, Harusnya Berkah
27 Agustus 2021 15:29 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal ini diungkapkan Anies usai peletakan batu pertama Masjid At Tabayun di Meruya, Jakarta Barat.
“Kita prihatin sekali banyak tempat kalau ditanya harga rumah kenapa harganya turun? 'Sebelah masjid pak'. Kenapa harga rumahnya rendah? Ketika panggil asesor datang, didiskon karena rumahnya di sebelah masjid,” kata Anies dalam pidatonya, Jumat (27/8).
Padahal, Anies menilai rumah yang terletak di sebelah masjid seharusnya menjadi berkah.
“Harusnya rumah di sebelah masjid itu berkah rumah yang lebih dekat kepada masjid. Tapi kalau melihat harga pasaran begitu rumah di sebelah masjid harga nilainya turun,” ungkap Anies.
Oleh karena itu, ia berharap dengan hadirnya Masjid At Tabayyun di Taman Vila Meruya bisa menjadikan lingkungan sekitarnya lebih tenang dan teduh.
ADVERTISEMENT
Selain itu, diharapkan juga masjid ini dapat jadi contoh memecah anggapan terkait harga rumah anjlok karena berdekatan dengan masjid.
“Kita tunjukkan di Taman Vila Meruya di tempat ini pengelolaannya terutama parkir. Sound system menunjukkan pengolahan modern, sehingga lingkungannya merasakan ketenangan, keteduhan dengan hadirnya masjid,” tutup dia.
Pembangunan Masjid At Tabayyun telah melewati proses yang cukup panjang selama 3 tahun, yang pertama dimulai sejak 2018 sampai sekarang.
Masjid ini dibangun di atas area fasos seluas 1.078 meter persegi milik Pemprov DKI. Pembangunannya dibiayai swadaya warga muslim di kompleks, menelan biaya sekitar Rp 10 miliar dan rencananya memakan waktu pembangunan selama 8 bulan.
Pembangunan Masjid At Tabayyun menarik perhatian masyarakat luas karena sempat mendapat protes dari 10 ketua RT di sana. Padahal, panitia masjid telah mengantongi izin pemanfaatan lahan fasos/fasum milik Pemprov DKI dalam bentuk perjanjian sewa menyewa.
ADVERTISEMENT