Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Anies Lepas 32 Relawan MER-C ke Jalur Gaza, Palestina
22 Februari 2019 20:20 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melepas 32 relawan Medical Emergency Rescue Comiittee (MER-C) ke jalur Gaza, Palestina untuk melanjutkan pembangunan tahap kedua rumah sakit milik pemerintah Indonesia. Enam relawan akan berangkat Jumat (22/2) malam sedangkan 26 lainnya berangkat pada Sabtu (23/2).
ADVERTISEMENT
Anies mengatakan keberangakatan relawan menuju jalur Gaza merupakan perjalanan dengan risiko yang tinggi. Karena itu, ia mengapresiasi relawan yang bersedia berangkat dengan misi kemanusiaan.
"Keberangkatan ke Gaza adalah perjalanan menuju sebuah tempat ynag punya risiko cukup besar. Di mana masih sering terjadi peperangan bukan sekadar kekerasan. Saya sampaikan rasa penghormatan yang sebesar-besarnya kepada bapak ibu yang memilih untuk ke sana," kata Anies di Balai Kota, Jalan Merdeka Selatan, Jumat (22/2).
Anies mengatakan Indonesia akan terus menjadi garda terdepan bagi Palestina. Hal itu, kata dia, merupakan salah satu pesan Presiden Sukarno yaitu selalu mendukung Palestina hingga meraih kemerdekaan.
"Sikap politik Indonesia tentang Palestina tidah pernah turun. Bahkan Bung Karno mengatakan kemerdekaan Palestina belum diserahkan, maka di situlah bangsa Indonesia berdiri menyerang Israel," ujarnya.
Sementara itu, Presidium MER-C Faried Thalib mengatakan relawan akan berada di jalur Gaza selama 1-2 tahun untuk pembangunan rumah sakit. Dalam pembangunan tahap kedua, relawan akan membangun dua lantai rumah sakit.
ADVERTISEMENT
"Kami butuhkan 1-2 tahun (untuk pembangunan tahap dua). Mudah-mudahan lebih cepat dari itu. Kita mengejar bagaimana supaya rumah sakit ini bisa berfungsi. Kita buat 3 lantai nanti kalau ada rezekinya lagi akan kita lanjutkan," tutur dia.
Setelah rumah sakit terbangun, Anies mengatakan, akan dibahas kemungkinan pemberian bantuan berupa alat kesehatan untuk keberlanjutan rumah sakit. Saat ini, ia ingin rumah sakit terbangun kokoh lebih dulu.
"Sesudah bangunan selesai, nanti kita akan mencari caranya untuk bisa mendukung dari sisi alat-alat kesehatan sesudah rumah sakitnya terbangun. Pernah kita bicarakan, kita belum mungkin untuk membicarakan tentang alat kesehatan sebelum bangunannya saja terbangun," ucapnya.