Anies Meminta Warga Turunkan Spanduk Tolak Menyalatkan Jenazah

11 Maret 2017 17:41 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (Foto: Twitter/@aniesbaswedan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (Foto: Twitter/@aniesbaswedan)
Anies Baswedan memberikan imbauan bagi warga dan para pendukungnya. Cagub DKI pasangan Sandiaga Uno ini meminta warga untuk menunaikan ketentuan hukum kepada jenazah. Spanduk penolakan menyalatkan jenazah juga agar diturunkan.
ADVERTISEMENT
"Menyerukan kepada warga untuk tetap menunaikan seluruh ketentuan hukum dan setiap kewajiban terhadap jenazah; serta menurunkan spanduk ancaman penolakan salat jenazah," kata Anies dalam keterangannya yang diterima kumparan (kumparan.com), Sabtu (11/3).
Berikut penjelasan lengkap Anies:
Alhamdulillah Pilkada DKI Jakarta telah memasuki putaran kedua. Putaran pertama telah kita semua lalui. Namun dalam gegap gempita putaran kedua ini, kita perlu tetap menjaga persatuan serta menunaikan kewajiban dan hak kita dengan baik.
Sejak kampanye putaran pertama, kita dengar berbagai cerita di masyarakat tentang eksploitasi kemiskinan dengan ancaman pemberhentian program KJP, program PPSU dan program-program lain.
Beberapa waktu belakangan ini kita juga mendengar berita terkait ancaman penolakan shalat jenazah terhadap individu yang tidak memilih calon muslim. Aksi mengancam bisa menghasilkan reaksi mengancam pula.
ADVERTISEMENT
Menjawab ancaman dengan ancaman seperti ini, walau atas inisiatif pribadi secara independen, bisa membuat suasana jadi makin tidak sehat. Ancaman telah membuat warga memberikan suara karena rasa takut, reaksi ancaman juga akan membuat warga memilih bukan karena harapan perubahan. Setiap ancaman diluncurkan, muncul reaksi ancaman balik. Semua ini harus segera dihentikan.
Meskipun partai politik pengusung Anies-Sandi, tim kampanye Anies-Sandi maupun relawan tidak pernah membuat spanduk ancaman dan tidak menganjurkan namun kami tetap perlu menyampaikan beberapa butir seruan sebagai berikut:
1. Menyerukan pada semua agar menghentikan segala bentuk ancaman kepada warga, apalagi ancaman yang mengeksploitasi kemiskinan warga, dengan ancaman penghentian program-program bantuan untuk rakyat bila petahana tidak dipilih lagi. Ancaman ini dapat memicu keresahan dan dapat memancing reaksi kemarahan.
ADVERTISEMENT
2. Menyerukan kepada warga untuk tetap menunaikan seluruh ketentuan hukum dan setiap kewajiban terhadap jenazah; serta menurunkan spanduk ancaman penolakan shalat jenazah.
3. Kepada seluruh relawan pendukung pasangan Anies-Sandi, saya minta agar para relawan bersama dengan warga dan para tokoh/ulama untuk turun tangan dan terlibat langsung membantu apabila ada yang mengalami kesulitan dalam pengurusan jenazah bagi tiap warga yang memerlukan.
Akhir kata, mari kita kembali mengingat bahwa Insya Allah masih ada kehidupan bersama sesudah tanggal 19 April 2017 nanti. Persahabatan, persaudaraan, pertetanggaan dan kerja sama masih harus terus berlanjut.