Anies: Menyalatkan Jenazah Adalah Kewajiban

13 Maret 2017 13:19 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Anies Baswedan melakukan blusukan (Foto: Amanaturrosyidah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan melakukan blusukan (Foto: Amanaturrosyidah/kumparan)
Kabar tidak benar soal warga menolak menyalatkan jenazah Nenek Hindun karena mendukung Ahok, ramai dibicarakan. Cagub DKI Anies Baswedan menegaskan agar tidak mencampuradukkan antara politik dalam Pilgub DKI dengan kewajiban menyalatkan jenazah.
ADVERTISEMENT
"Jadi kita semua jalankan ini sebagai kewajiban kepada jenazah, enggak ada urusannya sama politik. Jangan disatukan sama politik, bahaya," ucap Anies di Menara Bank Mega, Jalan Kapten Tendean, Mampang, Jakarta Selatan, Senin (13/3).
Menurut Anies, menyalatkan jenazah hukumnya fardhu kifayah, merupakan kewajiban yang mesti ditunaikan. Ia bahkan mengatakan akan menugaskan relawannya untuk menyalatkan jenazah bila kembali terjadi kasus-kasus serupa.
Namun ia berharap tidak ada warga yang jenazahnya tidak disalatkan karena beda pilihan dalam Pilgub. Terlebih, Anies menolak bila ada pemaksaan terhadap warga untuk harus memilih salah satu paslon bila jenazah anggota keluarga yang meninggal ingin diurus.
ADVERTISEMENT
Pasangan Sandiaga Uno itu mengajak warga untuk lebih memperhatikan program yang ditawarkan paslon, bukan memainkan isu-isu sara.
"Kita enggak boleh ada pemaksaan, enggak boleh," tukas Anies.
"Saya sih lebih banyak yuk kita serius soal penyiapan lapangan pekerjaan, penyiapan kualitas pendidikan lebih baik. Sosialisasi kita lebih banyak di situ," tambahnya.
Kabar tentang jenazah nenek Hindun tak disalatkan ramai diberitakan. Padahal yang benar, jenazahnya disalatkan di rumah, tidak disalatkan di musola. Saat itu suasana hujan yang tak memungkinkan salat jenazah di musola. Warga bahkan ramai-ramai mengurus jenazah hingga dimakamkan.