Anies Resmikan Kampung Susun Cakung, Bakal Cabut Pergub Buatan Ahok

26 Agustus 2022 7:11 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sambutan saat peresmian Kampung Susun Produktif di Cakung, Jakarta Timur, Kamis (25/8/2022). Foto: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sambutan saat peresmian Kampung Susun Produktif di Cakung, Jakarta Timur, Kamis (25/8/2022). Foto: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, meresmikan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung (eks Bukit Duri) di Jalan Kavling DPR Kampung Pulo Jahe, Jakarta Timur, Kamis (25/8).
ADVERTISEMENT
Peresmian Kampung Susun ini bertepatan dengan peringatan Hari Perumahan Nasional. Peresmian Kampung Susun ini sudah sangat dinantikan kehadirannya oleh para warga yang terpaksa tergusur pada September 2016 silam.
"Alhamdulillah, di tanggal 25 Agustus ini, hampir 6 tahun persis. Jadi jika di bulan September air mata itu mengalir karena rumahnya dibongkar maka Agustus 2022 air mata boleh menetes karena punya rumah yang baru di tempat ini," ujar Anies.
Foto udara Kampung Susun Produktif di Cakung, Jakarta Timur, Kamis (25/8/2022). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
Anies menyebut, pembangunan kampung susun 4 lantai dengan total 75 unit hunian, 4 aula dan kios itu, memerlukan waktu yang tidak sebentar.
Banyak proses yang harus dilalui agar seluruh prosedur dapat dilalui dengan benar agar tidak ada ruang di kemudian hari yang mungkin menjadi masalah.
ADVERTISEMENT
Dalam perumusan pembangunannya, bukan hanya dari unsur pemerintah saja yang dilibatkan, tapi juga ada unsur warga, pegiat masyarakat, dan pakar untuk saling berkolaborasi mewujudkan sebuah kampung susun produktif.
Kepada para penghuni baru tersebut, Anies berpesan agar warna senantiasa mempertahankan kultur kampung yang menjadi nilai khas Indonesia.
"Kita berupaya menjaga agar kampung itu tidak hilang makanya kita namai sebagai kampung susun. Bukan sekadar rumah susun menjaga kultur dan keunikan sebuah komunitas," ucap Anies.
Anies mengatakan bahwa rancangan kampung susun ini juga disiapkan sedemikian rupa. Yakni dengan disediakannya ruang temu antarwarga, ruang terbuka atau arena bermain untuk anak-anak.
Seorang pengunjung mengambil gambar salah satu ruangan di Kampung Susun Produktif, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (25/8/2022). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO

Pembangunan Pasti Merekolasi Warga, tapi Tak Boleh Ada Kekerasan

Anies sempat menyinggung soal adanya tindak kekerasan dalam proses pembangunan. Ke depan, orang nomor satu di Jakarta itu tak mau lagi ada laporan terkait permasalahan tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut Anies, rencana pembangunan harus dikomunikasikan dengan masyarakat sekitar. Sehingga, apabila nanti ada penggusuran, hal itu harus dilakukan secara baik-baik.
"Ke depan kita pastikan bahwa semua rencana pembangunan yang dikerjakan harus bisa dikomunikasikan dan diberikan jalan keluar untuk rakyat agar bisa seperti ini," kata Anies.
"Apa sulitnya ini dibahas pada tahun itu? Tenang semua bukan? Semua punya kesempatan," sambung dia.
Anies mengingatkan bahwa pembangunan dalam sebuah kota adalah hal yang niscaya. Akan tetapi, memakai kekerasan atau tidak itu menjadi pilihan bersama.
"Yang saya garis bawahi adalah tentang adanya kekerasan. Jangan sampai kekerasan itu terjadi lagi di dalam proses [pembangunan] ini. Tidak mungkin dihindari pembangunan sebuah kota. Bayangkan ada pembangunan jalan, ada sebuah kawasan di mana pemerintah harus membangun jalan tol, LRT, pasti harus ada relokasi," ucap Anies.
ADVERTISEMENT
Apabila relokasi dilakukan dengan baik, begitu pula dengan komunikasi terhadap warga dan rencana pembangunannya. Maka, kata Anies, pembangunan akan sejalan dengan penghargaan atas hak asasi manusia serta hak untuk memiliki tempat tinggal.
Gubernur DKI Anies Baswedan menyapa warga meresmikan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung, Kelurahan Jatinegara, Jakarta Timur pada Kamis (25/8). Foto: Dok. Istimewa

Kata Warga Soal Pembangunan Kampung Susun Cakung

Wiwik, salah seorang lansia yang menempati salah satu unit di kampung susun tersebut menyampaikan rasa syukurnya akan hunian baru yang menurutnya sangat mewah itu.
"Alhamdulillah ini bagus sekali, seneng dan puas," begitu kata Wiwik.
Ia mengaku hunian barunya itu tak kalah bagus dari unit-unit yang ada di apartemen. Meski hanya seluas 36 meter persegi. Namun, model bangunan dengan nuansa modern tersebut memberi kesan rumahnya jadi lebih luas.
Dirinya pun mempersilakan wartawan kumparan untuk melihat langsung huniannya tersebut.
ADVERTISEMENT
Ada 2 kamar tidur, satu kamar mandi, satu dapur dan ruangan luas yang bisa dipakai sebagai ruang keluarga. Pencahayaannya juga cukup bagus dengan banyaknya jendela yang terpasang. Selain itu, hunian ini juga memiliki dua pintu dan sebuah mezzanine-ruangan terbuka.
Sejumlah pengunjung melintas di dalam Kampung Susun Produktif, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (25/8/2022). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung, Kelurahan Jatinegara, Jakarta Timur pada Kamis (25/8). Foto: Dok. Istimewa
Hal senada juga disampaikan Dayat, penghuni yang lain. Ia merasa takjub dengan kampung susun yang bagus itu.
Menurutnya, bangunan ini sangat representatif sebagai tempat hunian dibanding rumahnya dulu yang tergusur.
"Lebih bagus ini daripada yang dulu. Ini juga lebih aman dari banjir kelihatannya," ungkapnya.
Monumen kucing penjaga bernama Libi yang dikenang akan perjuangannya mencari tempat tinggal di Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung. Foto: Ananta Erlangga/kumparan

Mengenal Libi dan Kisah Heroiknya, Kucing Penjaga Kampung Susun Cakung

ADVERTISEMENT
Ada cerita menarik dalam proses pembangunan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung.
Sebuah patung kucing berdiri gagah di depan kampung susun berlantai 4 itu. Monumen patung kucing ini dipersembahkan oleh Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan, hal ini diketahui berdasarkan keterangan yang tertulis di bawahnya.
ADVERTISEMENT
Dulunya lokasi kampung susun ini masih bernama kawasan Bukit Duri. Pada September 2016, tepat ketika penggusuran pertama kali dilakukan. Seekor kucing milik salah seorang anak di eks Bukit Duri melompat ke arah beko yang hendak menghancurkan rumah warga.
Kejadian itu disaksikan banyak orang. Warga mengira Libi mati tertimbun reruntuhan. Namun ajaibnya, Libi masih bisa selamat dan setiap sore ia akan datang ke lokasi reruntuhan tadi untuk sekadar tidur atau berdiam diri.
"Saya melihat di atas Sanggar Ciliwung yang dihancurkan itu, ada seekor kucing bernama Libi yang melompat-lompat ke dalam terkaman beko yang mengerikan itu," kata Ketua Komunitas Ciliwung Merdeka Sandyawan Sumardi.
"Dan persis ketika beko itu menghancurkan pucuk (bangunan) dari sanggar itu. Di antara debu-debu itu kucing itu terlempar. Kami menduga kucing itu sudah mati," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
"Tapi keesokan harinya anak-anak melaporkan kucing itu sudah duduk terisak-isak di lokasi di mana sanggar itu sudah hancur. Dan yang terjadi adalah setiap jam 2 sore. Kucing itu selalu tidur di lokasi reruntuhan itu," sambungnya.
Monumen kucing penjaga bernama Libi yang dikenang akan perjuangannya mencari tempat tinggal di Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung. Foto: Ananta Erlangga/kumparan
Kucing bernama Libi itu lantas dijadikan simbol perjuangan kesetiaan dan resistensi warga yang rindu sekali akan tempat tinggal, tempat permukiman yang manusiawi, yang penuh akan nilai-nilai kegotong-royongan.
"Seekor kucing bernama Libi menyaksikan betapa manusia menggusur tanah dan gubuk milik sesama manusia. Secara sempurna melanggar hukum, hak asasi manusia, agenda pembangunan berkelanjutan, UUD 1945, serta sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab," begitu keterangan yang tertulis di monumen.
Sekitar 3 meter dari patung Libi berdiri, Anies juga menuliskan sesuatu yang dituangkannya dalam bentuk monumen.
Gubernur DKI Anies Baswedan berfoto bersama dengan warga meresmikan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung, Kelurahan Jatinegara, Jakarta Timur pada Kamis (25/8). Foto: Dok. Istimewa

Anies Akan Cabut Pergub soal Penertiban Lahan yang Dibuat Ahok

Kepada warga, Anies mengatakan, pembangunan di Jakarta ke depan tidak boleh ada unsur kekerasan dengan mengedepankan musyawarah dan komunikasi yang baik dengan warga.
ADVERTISEMENT
"Ke depan kita pastikan bahwa semua rencana pembangunan yang dikerjakan harus bisa dikomunikasikan dan diberikan jalan keluar untuk rakyat agar bisa seperti ini. Apa sulitnya ini dibahas pada tahun itu? Tenang semua bukan? Semua punya kesempatan," katanya.
Anies juga mengatakan dirinya akan mencabut Pergub Nomor 207 Tahun 2016 tentang Penertiban Pemakaian/Penguasaan Tanah Tanpa Izin yang Berhak. Saat ini, pencabutan pergub yang diterbitkan era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok itu sedang dalam proses di Kemendagri.
"Sudah dalam proses pencabutan, tinggal menunggu aja dari kementerian. Karena kita ada namanya proses harmonisasi dengan Kementerian Dalam Negeri," ucap Anies.
Sebagai pengganti pergub tersebut, Anies telah menyiapkan pergub baru. Beberapa poin yang termaktub dalam pergub baru itu, kata Anies, adalah peniadaan intimidasi dan kekerasan dalam proses pembangunan. Namun, usulan itu masih harus menunggu persetujuan dari Kemendagri sebelum diterbitkan.
ADVERTISEMENT